Siraman Beras dan Bunga Buat Ahmadinejad di Perbatasan Israel
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad melakukan lompatan berani dalam kunjungannya ke Lebanon, kawasan yang amat dekat dengan perbatasan Israel.
Sejatinya, hari ini adalah hari kedua kunjungan kenegaraan yang disebut provokatif oleh Israel, AS, dan sejumlah kalangan di Lebanon sendiri. Kemarin, Ahmadinejad disambut oleh massa dalam jumlah besar dan dia hadir dalam rapat umum yang dilaksanakan oleh Hezbollah.
Dia memuji Lebanon atas "perlawanan terhadap para tirani dunia". Namun, juga mengatakan bahwa Iran mendukung Lebanon dan bersatu dan kuat.
Iran memberikan sumbangan besar untuk pembangunan kembali desa-desa yang rusak di Lebanon selatan semasa perang tahun 2006 antara Israel dan Hezbollah.
Kawasan perbatasan antara Lebanon dan Israel tidak pernah sepi dari ketegangan. Pada bulan Agustus, dua tentara Lebanon, seorang wartawan Lebanon, dan seorang tentara Israel terbunuh dalam bentrokan yang dipicu oleh pemotongan satu pohon kayu di perbatasan sebelah Israel.
Iring-iringan kendaraan Ahmadinejad disirami beras dan bunga ketika melewati bandara Beirut menuju istana presiden, sehari lalu. "Kami mendukung Lebanon yang bersatu dan kuat. Kami akan selalu mendukung Pemerintah Lebanon dan negaranya," katanya ketika berdiri di samping Presiden Michel Suleiman.
Namun, dia mengatakan, Iran siap membantu Beirut dalam menghadapi agresi Israel. "Kami pasti akan menolong bangsa Lebanon dalam permusuhan yang terutama dilakukan oleh rezim Zionis," kata Ahmadinejad.
Banyak kalangan Lebanon yang resah oleh lawatan ini karena Iran mendukung Hezbollah—kelompok Muslim Syiah yang cukup kuat di Lebanon yang ketika berperang dengan Israel menyebabkan 1.200 warga Lebanon dan 160 orang Israel tewas.
Berbicara dalam kunjungan ke Kosovo, Menlu AS Hillary Clinton mengatakan, Washington menolak setiap upaya "untuk mengganggu atau menyulut ketegangan" di Lebanon. "Kami berharap tidak ada tamu akan melakukan atau mengatakan sesuatu yang akan menyebabkan peningkatan ketegangan maupun keguncangan di negara itu," katanya.
Para anggota kelompok mayoritas parlemen Lebanon yang didukung Barat menyebut kunjungan itu sebagai provokasi. Mereka mengatakan, Ahmadinejad ingin mengubah Lebanon menjadi "pangkalan Iran di Laut Tengah".
Israel menuduh Iran memasok senjata kepada Hezbollah, tetapi para pejabat yang dekat dengan kelompok itu menekankan bahwa Teheran hanya mendukung rekonstruksi di Lebanon.
Mereka mengatakan, Iran mengeluarkan sekitar satu miliar dollar AS sejak 2006 dalam bentuk bantuan dan pembangunan kembali. "Ahmadinejad sudah berbuat banyak untuk Lebanon, kami mau menyampaikan terima kasih kepadanya," kata Fatima Mazeh, seorang mahasiswi berusia 18 tahun, kepada AP.
"Dia tidak bermaksud menguasai Lebanon. Semua orang bisa melihat itu. Kami datang ke sini untuk memberikan dukungan kepadanya pada saat-saat yang berat ini," imbuhnya.
Namun, di bagian lain negara itu, Hezbollah dan Iran dipandang dengan kecurigaan oleh sejumlah orang.
"Saya muak dengan kunjungan ini," kata Mona, seorang Kristen berusia 23 tahun, kepada kantor berita AFP. "Mereka menyebut Ahmadinejad penyelamat, padahal yang dilakukannya untuk kami semata-mata menimbulkan kesusahan." (ap/afp)