Jumat, 3 Oktober 2025

Anggaran Sudah Triliunan... Kok Jakarta Masih Banjir?

Anggaran penanganan banjir di tahun 2010 terus naik menjadi Rp 1,34 triliun! Namun tetap saja banjir menjadi teror bagi warga Jakarta.

zoom-inlihat foto Anggaran Sudah Triliunan... Kok Jakarta Masih Banjir?
Tribunnews.com/Dany Permana
Banjir - Arus lalulintas sempat lumpuh di kawasan jalan MH Thamrin, karena tergenang banjir, Senin (25/10/2010). Banjir setinggi lutut orang dewasa menggenangi jalan protokol sepanjang MH Thamrin sampai depan Istana Negara Jakarta, akibat hujan besar yang mengguyur Jakarta sore hari ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Efektifitas Pemerintah DKI Jakarta menangani PR lama soal banjir dipertanyakan sejumlah pihak. LSM FITRA menyatakan, meski anggaran penanganan banjir terus bertambah, namun Jakarta tak pernah lepas dari teror banjir.

Sekjen FITRA, Yuna Farhan menyebutkan anggaran yang dialokasikan APBD untuk mengatasinya bajir terus naik dari tahun ke tahun dan mencapai angka fantastis. Untuk tahun 2008 saja, kata Farhan, anggaran pengendalian dan penanganan banjir telah mencapai Rp 916,36 milyar, tahun 2009 telah menembus angka Rp 1,08 trilun, bahkan di tahun 2010 terus naik menjadi Rp 1,34 triliun!

"Hasil penelitian FITRA atas anggaran pengendalian/penanganan banjir, instansi yang memiliki kewenangan paling banyak dan mendapatkan porsi anggaran paling besar untuk tahun 2010 adalah Dinas Pekerjaan Umum dengan total sebesar Rp 970 milyar. Sebagian besar anggaran tersebut digunakan untuk pemeliharaan dan operasional infrastruktur berupa pengerukan saluran, perbaikan dan pemeliharaan," kata Farhan melalui siaran pers FITRA, Selasa (26/10/2010).

Pun begitu, FITRA melihat tingginya alokasi anggaran pengendalian dan penanganan banjir tidak sebanding dengan dampak yang dihasilkan. Hal itu, lanjut Farhan menunjukkan Pemprov DKI selama ini cenderung malas mencari solusi, tidak pernah mencoba membuat langkah-langkah dan terobosan baru.

"Langkah mereka sebatas menaikkan anggaran banjir dengan logika “semakin besar anggaran akan semakin kecil potensi banjir Jakarta”," lanjutnya seperti tertuang di siaran pers tersebut.

Farhan menilai kunci tertanganinya banjir tidak ditentukan besar kecilnya anggaran, tetapi pada bagaimana Pemprov DKI mencari langkah, upaya dan cara-cara yang lebih efektif dalam penanganan banjir.

"Sebab alokasi anggaran sebenarnya hanya mengikuti kebutuhan suatu program. Oleh karena itu, dengan melihat tidak efektifnya program pengendalian dan penanganan banjir selama ini seharusnya Pemprov DKI segera melakukan evaluasi untuk mencari sebabnya. Jika tidak, maka uang triliunan rupiah yang terus dikucurkan dari tahun ke tahun tersebut akan menguap begitu saja," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved