Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir Dahsyat Jakarta

Foke Marah Dibilang Tidak Becus Ngurus Banjir

Menanggapi banjir dan kemacetan yang kian merajalela dalam beberapa hari ini, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Foke Marah Dibilang Tidak Becus Ngurus Banjir
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, meninjau lokasi proyek pembangunan crossing drainase, di jalan MH Thamrin depan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (26/10/2010). Proyek pembangunan crossing drainasse tersebut kemarin menjadi satu diantara penyebab banjir yang menggenangi sepanjang jalan MH Thamrin sampai jalan di depan Istana Negara.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi banjir dan kemacetan yang kian merajalela dalam beberapa hari ini, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo merasa tersinggung dituding sebagai penyebab utama lambannya penanganan persoalan banjir dan macet tersebut.

Sebelumnya, sebagai pemimpin daerah, Gubernur dipandang paling bertanggung jawab terhadap keadaan Jakarta dewasa ini. Kritik pedas dan tudingan terhadap Foke juga terus berdatangan hingga membuat merah telinga Gubernur.

Gubernur menolak jika dikatakan tidak serius menangani banjir dan kemacetan di Jakarta. Ia tidak terima bila kemudian dianggap pengamat malas dan enggan meneruskan sejumlah program penanganan banjir yang sudah dimulai sejak kepemimpinan Pemprov DKI periode sebelumnya.  

"Itu kan urusan mereka, yang penting saya sudah kerja. Ini bukti saya kerja. Dan ini urusan saya dengan yang memilih saya," ujar Gubernur dengan nada ketus di depan wartawan saat berada di kawasan Sarinah, jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Selasa (26/10/2010).

Selain mudah tersinggung dan marah, Gubernur memang dikenal juga sebagai pribadi yang ceplas ceplos mengomentari pertanyaan warganya. Misalnya saja soal banjir Jakarta. Dalam satu kesempatan, Gubernur bahkan berbalik menyerang warga soal penyebab banjir akibat macetnya aliran sungai.

Saat itu Gubernur mengatakan, kondisi kali sudah seperti tempat pembuangan sam­pah massal lantaran kelakuan warga. Menurutnya, bukan hanya sampah kecil, kasur bekas juga dibuang ke kali.

"Warga jangan khawatir ke­ban­jiran karena penyempitan atau pendangkalan kali. Warga mesti khawatir karena dia tidak bisa me­ngubah sikapnya buang sam­pah sembarangan. Emang itu kasur bisa da­tang begitu aja di kali tanpa ada yang buang. Jadi jangan hanya ngomel pa­da saat sudah terjadi banjir," ujar Gubernur.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved