Sabtu, 6 September 2025

Dua Korea Bersitegang

Korea Utara Balas Tembakan Artileri ke Korea Selatan

Tentara Korea Utara membalas tembakan artileri Korea Selatan dengan tindakan militer yang telah diputuskan sebagai peringatan.

Penulis: Iswidodo
zoom-inlihat foto Korea Utara Balas Tembakan Artileri ke Korea Selatan
www.news.cn
Grafis yang menunjukkan lokasi kontak senjata antara Korea Selatan melawan Korea Utara sejak Selasa (23/11)
TRIBUNNEWS.COM- Tentara Korea Utara membalas tembakan artileri Korea  Selatan dengan tindakan militer yang telah diputuskan. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Komando Tentara Rakyat Korea dari DPRK (Korut) yang dikutip xinhua (23/11).

Menurut berita versi Korut, pihak Korsel bersikeras menggelar latihan militer dengan mengabaikan peringatan berulang kali dari Korut di daerah sengketa yaitu berjarak sekitar puluhan kilometer dari pulau Yonphyong pada Selasa sore.  Hingga kini situasi masih memanas.

Semula, Korut telah memukul mundur latihan militer yang memprovokasi itu dengan mengerahkan militer ke daerah terdekat.  Saat itu pihak Korut tidak melakukan tindakan militer hanya menggertak agar pihak Korsel menghentikan latihan militer di daerah sengketa yang diduga sengaja memancing suasana panas kedua Korea.

Dan cara  yang dilakukan oleh Korut merupakan langkah biasa diambil untuk menekan para provokator

Korut menyatakan, jika pihak Korsel berani mengganggu ke perairan DPRK (Korut) maka pihak Korut akan mengambil langkah militer tanpa ragu-ragu. Peringatan itu sudah berulangkali disampaikan. Entah mengapa Selasa kemarin, Korsel tidak menghiraukannya sehingga sempat terjadi kontak senjata artileri.

Versi Korsel, justru pihak Korut terlebih dahulu meluncurkan roket ke arah Korsel saat latihan perang sehingga memancing keadaan memanas dan terpaksa Korsel memberikan balasan.

Dilaporkan, akibat serangan roket ke Korsel itu, telah jatuh korban 2 tentara tewas dan beberapa sipil luka parah di pihak Korsel. Padahal sesuai rencana, latihan militer yang diselenggarakan Korsel akan berlangsung 22-30 November 2010.

Saat terjadi tembak menembak itu, utusan AS untuk Korut  Stephen Bosworth baru saja memupus tak akan ada perundingan lagi bila Pyongyang (Korut) tak menghentikan program nuklirnya. 

Seoul mengklaim, pulau milik Korsel telah menerima tembakana 200 artileri dari Korut hingga sejumlah rumah rusak. Namun pengamat menilai, serangan yang dilakukan oleh Pyongyang hanya sebagai upaya mencari perhatian publiknya saat pergantian kepemimpinan dari Kim Jong-il kepada anaknya yaitu Kim Jong-un. Mereka sengaja menunjukkan kekuatan militernya. (*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan