Gedung Baru DPR
Aktivis Rayakan Pembatalan Gedung Baru DPR
Aspirasi rakyat akhirnya didengar. Sikap ngotot sebagian anggota DPR yang menginginkan pembangunan gedung baru DPR, akhirnya kandas.
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aspirasi rakyat akhirnya didengar. Sikap ngotot sebagian anggota DPR yang menginginkan pembangunan gedung baru DPR, akhirnya kandas. Secara resmi rencana itu, kini tinggal impian saja.
Batalnya para wakil rakyat di Senayan mendapatkan gedung yang baru, diapresiasi oleh para aktivis LSM yang selama ini gencar menyuarakan penolakan. Para aktivis yang terdiri dari LIMA, Formappi, Tepi Indonesia, TII, IBC, dan lain, akan mengadakan sukuran, Rabu (25/05/2011).
Sukuran akan diadakan di Rumah Makan Omah Sendok, Jalan Empu Sendok No 45 Jakarta Selatan.
Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, merasa dipermainkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait pembatalan ini. PU kemudian diminta bertanggung jawab atas batalnya pembangunan gedung baru DPR tersebut.
"Kementerian PU telah mempermainkan DPR. Karena itu, Kementerian PU harus bertanggungjawab terhadap gedung baru itu. Semula desain gedung akan dibuat 27 lantai, lalu ditambah menjadi 33 lantai, lalu desain ketiga diubah lagi menjadi 36 lantai dan terakhir desain 26 lantai," ujar Wakil Ketua BURT Refrizal kemarin.
Ditegaskan, desain gedung baru yang selalu berubah membuat DPR seperti dipermainkan. "Itu selalu berubah-ubah. Jadinya kita, DPR yang kena imbasnya. Padahal, soal desain gedung, berapa lantai, bentuknya seperti apa dan anggarannya berapa, kita tidak tahu menahu," katanya lagi.