Kamis, 18 September 2025

Wow! Eksotisme Makan di Udara Hadir di Indonesia

Dinner in The Sky. Mungkin kita membayangkan makan di pesawat. Jika Anda berfikiran seperti itu, Anda salah. Konsep makan unik ini menempatkan dinner

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Wow! Eksotisme Makan di Udara Hadir di Indonesia
Tribunnews.com/Eko Sutriyanto
Salah satu Dinner in The Sky. Dinner seperti inilah yang akan ditawarkan di Bali

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinner in The Sky. Mungkin kita membayangkan makan di pesawat. Jika Anda berfikiran seperti itu, Anda salah. Konsep makan unik ini menempatkan dinner table ketinggian puluhan meter dengan memakai crane sebagai penyangga dan penopang.

Nah, Dinner in The Sky (DITS) bermula di Belgia pada tahun 2007 bakal hadir di Indonesia tepatnya di Pecatu Cliff, Bali.

Indonesia menjadi negara yang ke-33 yang menggunakan konsep ini. PT Luxedestination Twentyteen akan bertindak sebagai partner. Kick off DITS diperkirakan bulan Oktober atau November 2011.

“Dipilihnya Bali karena kental dengan nuansa entertainment, selaras dengan core business DITS yang berorientasi pada aspek business & pleasure. Sehingga kita mampu memberikan pengalaman sensasional, luar biasa dan tidak terlupakan seperti cocktail in the sky, wedding in the sky, meeting in the sky, sunset dinner in the sky ataupun fireworks in the sky," ungkap Dewi Moesdiono dari PT. Luxedestination Twentyten kepada wartawan, Kamis (16/6/2011).

Semua kegiatan tersebut akan dilakukan di atas ketinggian 50 meter dimana nantinya akan terdapat meja yang ditambatkan pada sebuah crane yang mampu menopang dengan standar keselamatan dan kenyamanan sangat tinggi.

Senada, Ananto Harjokusumo mengungkapkan, selain eksklusifitas dalam merasakan pengalaman sensasional yang tidak terlupakan, faktor lainnya yang membuat DITS menjadi sedemikian fenomenal seperti sekarang adalah safetiness atau keselamatan.

“Standar keselamatan yang dimiliki oleh DITS sudah memenuhi standar yang dipunyai pemerintah Jerman. Keseluruhan standar keselamatan yang ada telah melalui pengawasan ketat dari pemerintah Belgia, yang diwakili oleh Rheinland TUV," ungkap Ananto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan