Cinta Terakhir Bung Karno
Hadiah Soekarno, Dari Mangga Hingga Mobil Mercedes (7)
Bung Karno memang luar biasa dalam memikat wanita. Setiap kali datang ke rumah Heldy, ia tak segan-segan membawa dua buah mangga matang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Achmad Subechi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bung Karno memang luar biasa dalam memikat wanita. Setiap kali datang ke rumah Heldy, ia tak segan-segan membawa dua buah mangga matang. "Ini mangga hasil kebun Pak Dassad, dikirim untuk aku," kata Bung Karno.
Tanpa disuruh, Heldy bergegas mengambil pisau, lalu mengupasnya kemudian disajikan kepada Bung Karno. Suatu hari Bung Karno membawa sekeranjang salak. Salaknya enak sekali.
Sejak saat itulah, Heldy resmi menjadi teman dekat Bung Karno. Konsekuensinya, Heldy harus siap dengan peraturan yang dibikin Bung Karno. Dua jam sebelum Bung Karno datang, Heldy sudah menyiapkan kain dan kebaya yang akan dipakai dan sanggul dari cemara panjang, lengkap dengan selop dan hak setinggi tujuh sentimeter.
Heldy pun lalu menunjuk Eka Rosdiana, sepupunya, untuk menjadi sekretaris. Tugasnya menemani Heldy ke Istana.
Agustus 1965, Heldy resmi menjadi wanita yang sedang dicintai Presiden. Bahkan, tiga bulan setelah kedatangan Bung Karno ke rumah di Jalan Ciawi, Heldy diberi hadiah sebuah rumah di Jalan Cibatu 33, Kebayoran Baru. Rumah itu bersertifikat dengan menggunakan namanya sendiri. Luas tanahnya 600 meter persegi, lengkap dengan empat kamar dan satu kamar khusus untuk Bung Karno.
Sedangkan Heldy tinggal bersama bersama Djohan dan Rosdiana. Rumah itu mendapat penjagaan ekstra ketat, lengkap dengan sopir, sekretaris dan mobil buat Heldy.
Menurut ajudan Bung Karno, Zaenal, mobil Holden Premier yang diberi Bung Karno buat Heldy dirasakan sudah tidak layak lagi. "Ibu sudah tidak pantas memakai Holden Premier, sebaiknya ganti admiral saja," tutur Zaenal.
Selanjutnya, oleh Heldy usul dari sang ajudan itu disampaikan kepada Presiden. Sebenarnya, Heldy takut juga untuk menyampaikannya. Tapi ia ingat, Bung Karno pernah menegurnya. "Dik kau tidak cinta aku ya, kok tidak pernah meminta?"
Pada saat itu Heldy hanya menjawab, "Apakah cinta harus sama dengan meminta? Saya sudah banyak diberi macam-macam oleh Bapak? Apa saya harus meminta?"
Nah, gara-gara usul ajudan itulah, maka Bung Karno bereaksi. "Dik kau tidak pantas naik Admiral, sebaiknya Mercedes." Maka keesokan harinya, Mercedes B warna hitam dengan nomer B 1008 --sesuai dengan tanggal lahir Heldy-- sudah ada di Jalan Cibatu. (Habis)