Radio Erabaru Kembali Dibredel
Bos Radio Erabaru Berguling di Badan Jalan Cegah Aparat
Tindakan aparat gabungan yang menyita dua komponen transmitter Radio Erabaru, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (13/9/2011)
Editor:
Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tindakan aparat gabungan yang menyita dua komponen transmitter Radio Erabaru, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (13/9/2011) terus dihalang-halangi karyawan Radio Erabaru.
Bahkan ketika petugas keluar dari kantor Erabaru dan bergegas menuju kendaraan, beberapa karyawan berusaha mencegah aparat namun tidak berhasil.
Dirut Erabaru Gatot Machali bahkan sempat berusaha menarik alat komponen dari tangan anggota tim gabungan namun jumlah petugas yang lebih banyak mengakibatkan alat itu tidak berhasil direbut.
Gatot dan Raymond Tan bahkan sampai menjatuhkan diri di tengah jalan, di depan mobil anggota tim dengan maksud untuk menghalangi mobil yang akan berjalan.
Namun beberapa orang dari aparat menarik mereka agar tidak menghalangi jalan.
Walau Gatot dan Raymond menjatuhkan dirinya dan berguling di atas panasnya aspal, aparat gabungan tetap membawa kedua komponen milik Erabaru. Kedua orang ini bahkan terlihat menangis, dan dengan mata berkaca-kaca bercampur haru melihat alat mereka dibawa.
Dua penyiar radio tersebut, Luluk dan Christina pun berusaha menenangkan kedua pimpinan mereka.
"Sudah Pak, sabar, sekarang kita ke dalam saja dulu," ujar Cristina sambil mengelus-elus pundak Raymond.
Sementara itu, Koordinator Penertiban Balai Monitor Batam Guntur Batu Bara mengatakan bahwa mereka hanya menjalankan tugas karena mereka mendapat laporan bahwa siaran Radio Erabaru mengganggu penerbangan pesawat, dan karena tidak ada ISRnya
"Kami hanya menjalankan tugas sebab ada laporan bahwa kemarin saat arus mudik, penerbangan pesawat terganggu, dan juga karena Radio Erabaru tidak mempunyai ISR untuk mengudara," ujar Guntur saat di konfirmasi wartawan.
Guntur juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat mereka juga akan menertibkan radio-radio lain yang tidak memiliki ISR, lagi-lagi dengan alasan mengganggu penerbangan.
"Dalam Waktu dekat kami akan menertibkan beberapa radio yang tidak mempunyai ISR, yang juga mengganggu penerbangan," pungkasnya.