Warga Pekanbaru yang Demo Jahit Mulut Jatuh Pingsan
Sulatra (37), satu dari lima orang warga Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti yang melakukan aksi jahit mulut, sempat pingsan

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Galih Pujo Asmoro
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sulatra (37), satu dari lima orang warga Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti yang melakukan aksi jahit mulut, sejak Selasa (1/11/2011), mendadak kejang-kejang dan sempat pingsan sekitar pukul 09.00, Kamis (3/11/2011).
Karena hal itu, kata Fitra, seorang rekannya, lelaki berkulit gelap ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit Petala Bumi, Jalan Sutomo Pekanbaru. Ia dirawat di Ruang Dang Merdu 1 lantai 3.
Saat ditemui Tribun di ruang perawatan, Sulatra masih bertekad akan meneruskan aksi jahit mulut dan mogok makan. Padahal dokter yang memeriksanya sudah menyarankan agar yang bersangkutan menghentikan aksinya.
Bahkan, ransum RS yang terdiri dari bubur dan lauk serta minuman, sama sekali tidak di sentuhnya. Otomatis, ia hanya mendapatkan asupan makanan dari cairan infus.
Walaupun kondisi Sulatra terbilang sangat lemah, menurut penuturan Fitra, yang bersangkutan sudah meminta untuk pulang ke posko mogok warga Pulau Padang, di depan Gedung DPRD Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru. (*)