Perkosaan Dalam Angkot
Penangkapan Perampok di Angkot Ungkap Kelompok Curanmor
Penangkapan pelaku perampokan dan pemerkosaan dalam angkot M-26 berujung pengungkapan kejahatan lainnya. Setelah dikembangkan
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penangkapan pelaku perampokan dan pemerkosaan dalam angkot M-26 berujung pengungkapan kejahatan lainnya. Setelah dikembangkan, ternyata para pelaku pun tergabung dalam komplotan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) roda dua.
Dalam melakukan aksi Curanmor, komplotan ini terbilang sadis. Meeka tidak segan-segan melukai korbannya, bahkan sampai menghilangkan nyawa korbannya.
Ditangkapnya Saad (MSD) di Sumatera Utara, Selasa (27/12/2011) disertai juga dengan penangkapan anggota kelompok Curanmor lainnya, G, C, dan K yang ada bersama MSD di persembunyiannya di Medan. Tetapi ketiga pelaku curanmor tersebut tidak terlibat dalam pemerkosaan dan perampokan terhadap RS (35) di Angkot M-26.
“Dari penangkapan MSD kami mendapatkan info ada kelompok lain yang juga teman DR dan YBR dan akhirnya kita bisa melakukan penangkapan terhadap tersangka G,C,K yang kerap melakukan perampokan dan perampasan dengan menggunakan angkot juga,” kata Kasat Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Helmy Santika di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/12/2011).
Dari kelompok Curanmor ini, akhirnya bisa diketahui bahwa kawanan ini sudah melakukan 10 kali perampasan dan perampokan sepanjang tahun 2011.
“Bahkan satu di antara mereka baru keluar dari LP,” ujarnya.
Dalam penangkapan di Sumatera Utara, polisi terpaksa melumpuhkan dua tersangka lain dengan timah panas. “Pelaku yang kita tangkap di Medan, karena berusaha melawan, dua orang dilumpuhkan dengan tembakan di bagian kaki oleh petugas,” ungkapnya.
MSD selain terlibat kasus pemerkosaan dan perampokan di angkot, sehari setelah melakukan tindakan kejahatan di angkot dia melakukan pencurian dan perampasan motor di Harapan Indah, Bekasi, Kampung rambutan, dan Pancoran dengan komplotannya yang lain.
“Semua korban dilukai, kelompok ini dalam melakukan aksinya tidak segan-segan melukai korban. Modus yang digunakan adalah dengan memepet calon korbannya, bahkan ada salah satu korban tanggal 17 November 2011 di Pulogadung korbannya sampai tewas,” ucap Helmy.
Komplotan ini seluruhnya ada tujuh orang, kini sudah lima orang yang ditangkap, MSD, YBR, DR, G, C, K.
“Masih ada dua lagi tersangka yang terindentifikasi . Kini masih dalam pengejaran petugas,” kata Helmy.