Polisi Buru Dua Pemerkosa di Angkot
Kepolisian Resor (Polres) Palu, Sulawesi Tengah, masih memburu dua pelaku pemerkosaan siswi SMA dalam angkot
Editor:
Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Kepolisian Resor (Polres) Palu, Sulawesi Tengah, masih memburu dua pelaku pemerkosaan siswi SMA dalam sebuah angkutan perkotaan (angkot), Kamis (9/2/2012) lalu. Warga, terutama anak-anak sekolah mulai khawatir naik angkot.
Kasat Reskrim Polres Palu AKP Pangucap Priyo Soegito di Palu, Minggu (12/2/2012), mengatakan kedua pelaku adalah sopir dan kernet angkot. Pihaknya sudah mengetahui identitas pelaku.
"Kami sudah mengetahui ciri-ciri kedua pelaku berdasarkan keterangan korban," katanya.
Dia berjanji akan mengungkap kasus pemerkosaan dalam angkot yang terjadi pertama kali Palu. Saat itu, korban naik angkot menuju sekolahnya untuk mengikuti pelajaran tambahan sekitar pukul 12.00 WITA. Awalnya, ada sejumlah penumpang dalam angkot tersebut, namun semua penumpang turun di tujuan masing-masing, kecuali korban yang masih tertinggal sendirian ditemani sopir dan kernet.
Priyo mengatakan, korban diperkosa secara bergantian setelah mulutnya ditutup lakban, sedangkan tangan dan kakinya juga dalam kondisi terikat. Setelah itu, korban dibuang kedua pelaku di pinggir hutan sekitar pukul 20.00 WITA.
Selanjutnya, korban menghubungi keluarganya agar dijemput. Saat ditemukan keluarganya, korban masih dalam keadaan syok, lalu dibawa ke RSU Bhayangkara Palu guna mendapatkan perawatan.
Sementara itu, sejumlah siswi SMA di Kota Palu mengaku takut naik angkot jika pulang sekolah atau bepergian ke tempat lainnya. Rena, siswi SMA Negeri 2 Palu mengaku lebih suka dijemput orangtuanya jika pulang sekolah.
"Kalau tidak, ya naik becak saja supaya aman," katanya.
Dia juga berharap agar polisi bisa segera menangkap pelaku tindakan asusila tersebut agar masyarakat tenang.
Senada dengan itu, Andin, pelajar lainnya, berharap kejadian itu adalah yang pertama dan yang terakhir di Kota Palu.
"Polisi sebaiknya melakukan razia rutin kepada sopir angkot untuk membuat rasa aman penumangnya," katanya.