Selasa, 19 Agustus 2025

Penembakan di Aceh

Aceh 12 Kali Berdarah dalam Lima Bulan

Dalam waktu 5 bulan terakhir, ada 12 peristiwa kekerasan menggunakan senjata api; senjata pistol, laras panjang maupun granat.

Penulis: Domu D. Ambarita
zoom-inlihat foto Aceh 12 Kali Berdarah dalam Lima Bulan
Serambi Indonesia/BEDU SAINI
Komisi III DPR-RI menjenguk tiga korban penembakan orang tak dikenal yang masih menjalani perawatan di RS Zainal Abidin, KORBAN PENEMBAKAN: Banda Aceh, Kamis (12/1). Kondisi ke tiga korban tersebut sudah mulai membaikl dan hanya membutuhkan pemulihan psikologis. (SERAMBI/BEDU SAINI)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Timah panas masih terus menghambur, menerjang dan mencabik tubuh manusia di Bumi Rencong, Provinsi Nanggroe Aceh Darusslam. Dalam kurun waktu lima bulan terakhir, Tribunnews.com mencatat 12 peristiwa berdarah akibat penggunaan senjata api; pistol, laras panjang dan granat.

Padahal, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyonno (SBY) sudah angkat bicara. Presiden menduga sejumlah kasus kekerasan dan penembakan di Aceh terkait dengan kondisi Politik menuju pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) yang dijadwalkan berlangsung 9 April mendatang.

SBY mengatakan apapun yang penyebab gangguan di tengah masyarakat Aceh, keamanan dan ketertiban, perdamaian dan hukum harus tetap ditegakkan. Kedamaian yang selama ini pascakesepakatan dama grakan Aceh Merdeka dan Pemerintah RI yang ditandatangani di Helsinki, Swedia, harus tetap dijaga. Tidak diinginkan terjadi kemunduran dengan kembali terjadi kekacauan di Aceh.

"Peace yang kita raih, dijaga. Jangan mundur kembali," ujar SBY penuh harap Januari lalu.

Upanya penciptaan damai pun dilontarkan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo. Ia menyebut tim dari Mabes Polri yang diturunkan untuk membantu Polda Aceh masih bekerja mencari siapa pelakunya.

"Kami buat tim untuk membantu di Aceh, artinya membantu petugas kita di sana. Berusaha sekeras-sekerasnya untuk bagaimana secepatnya diungkap," ungkap Timur di sela-sela Rapat Pimpinan Polri di Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2012).

Di tengah imbaun presiden dan Kapolri, warga Aceh masih harap-harap cemas. Sebab hingga kini, letupan senjata belum dapat diredam total. Berikut data letupan senjata api dan granat di Aceh, sepanjang Oktober hingga 17 Februari 2012, kemarin.

17 Februari 2012
Ridwan (46) ditembak dua pria bersenjata jenis pistol air softgun, Jumat (17/2/2012) sekitar pukul 03.15 WIB. Warga Desa Paya Punteut Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe dikenal sebagaoi agen mobil Mitsubishi L-300. Saat kejadian, korban sedang duduk di warung kopi, Simpang Buloh, kecamatan setempat.

5 Februari 2012
Anggota tim sukses Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Asnawi Abdul Rahmman (37) ditembak pukul 20.30 WIB di Gampong Beusa Merano, Dusun Aman, Kecamatan Perlak, Aceh. Orang tak dikenal diperkirakan menggunakan senjata api AK-47. Rumah itu diberondong sekitar 20 kali. Pelaku menggunakan dua sepeda motor jenis Supra X 125 dan Jupiter MX dan penutup kepala.

18 Januari 2012
Anggota DPRA Hendri Faisal mendengar tembakan dua kali saat ia pulang dari Desa Uleu Pasie Ara, Kecamatan Woyla Barat, Aceh Barat, pagi pukul 10.00 WIB.

15 Januari 2012
Warga yang ronda malam di kawasan Kemukiman Pagar Air, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, dikagetkan suara letusan mirip ledakan senjata. Suara letusan terdengar hingga lima kali, sekitar pukul 02.00 dinihari tadi.

10 Januari 2012
Penembakan rumah calon bupati Aceh Utara Misbahul Munir sekitar pukul 03.30 WIB, di Desa Keude Krueng, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.

5 Januari 2012
Tiga buruh bangunan yang sedang beristirahat di Aneuk Galong, Sukamakmur, Aceh Besar ditembaki. Korban Gunoko (30) warga Semarang, Jawa Tengah, yang mengalami luka tembak di kepala dan meninggal sehari kemudian. Dua korban lainnya, Agus Suwityo (35) terkena tembak di bagian rusuk, dan Sotiku Anas (25) yang kena tembak di bahu kanan dalam keadaan stabil.

1 Januari 2012
Lima pria bersenjata api menembak warung kopi milik Paimin, di Blok B, Desa Seurekey, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, memberondong warga sipil. Seorang warga yang sedang minum kopi, Suliadi (37) tewas di lokasi kejadian dan satu lainnya, Edi Karyawanto (39) mengalami luka tembak di bagian perut.

31 Desember 2011
Pada pukul 21.00 WIB, terjadi penembakan ke arah mes pekerja kabel Telkom. Pelaku yang mengendarai sepeda motor menggunakan senjata api AK 47 memberondong ke dalam mes. Akibatnya tiga orang meninggal yaitu Sunyoto, Suparno, dan Daud. Sementara tujuh orang lainnya luka berat, yakni Andri, Hasan, Kirul, Imam, Kopral, Aan dan Bonjol.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan