Gembok dan Resleting Tas Penumpang Batavia Air Dirusak
Seorang penumpang maskapai Batavia Air asal Batam mengaku sangat kecewa.
Laporan Tribunnews Batam, Iman Suryanto
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Seorang penumpang maskapai Batavia Air asal Batam mengaku sangat kecewa. Sebab, penumpang bernama Erlin Chandra itu mengaku gembok dan resleting travel bagnya mengalami rusak saat tiba di Bandara Internasional Minagkabau (BIM), Sumatera Barat.
Bukan itu saja, sejumlah barang dan oleh-oleh yang sedianya akan di berikan kepada kerabat terpaksa urung dilakukan setelah hilang.
Kepada Tribun, Erlin menuturkan bahwa awalnya dirinya tidak pernah merasa curiga maupun memiliki perasaan apa pun saat memilih maskapai Batavia dengan nomor penerbangan Y6-575 dengan jurusan Padang dari Batam pada Sabtu (24/3/2012) lalu.
Namun begitu sampai di Bandara Internasional Minagkabau alangkah kagetnya dirinya saat mengetahui tas yang dimasukan ke dalam bagasi pesawat sudah dalam kondisi terbuka ddengan kondisi dipaksa, sementara beberapa isi didalamnya hilang.
"Pas saya lihat di sana (BIM-red) tas sudah terkoyak-koyak, bahkan resletingnya rusak dan gembok tasnya pun dalam kondisi rusak parah. Sepertinya gemboknya di congkel paksa dan resletingnya sampai rusak,"terang Erlin.
Dalam kondisi kaget dan shock, Erlin langsung memeriksa isi barang bawaannya. Namun hanya kecewa yang didapatinya, sejumlah barang bawaan yang dibawanya dari Batam yang terdiri dari Dua botol Parfum dan empat kotak Coklat yang baru dibelinya dari Singapur sudah tidak ada.
"Begitu tahu kondisinya rusak, saya yakin pasti isi di dalamnya sudah tidak ada. Eh.. ternyata bener, sudah ngak ada," sesalnya.
Ketika dirinya melaporkan hal tersebut ke petugas konter Batavia di Padang, manajemen menjelaskan bahwa kondisi tas sudah dalam keadaan rusak saat diterima oleh petugas dilapangan (ground) BIM.
Dan dugaan kehilangan barang bawaan nya ketika pesawat diduga masih berada di ground time di Bandara Hang Nadim Batam. Oleh karena itu dirinya dianjurkan untuk membuat laporan kerusakan dan kehilanngan barang bawaannya tersbeut ke Batavia di Batam untuk di proses lebih lanjut.
"memang saat turun tadi ada beberapa petugas keamanan yang melihat dan menjaga barang bawaan penumpang saat turun, jadi kecil kemungkinan dirusak, apalagi pas turun langsung datang bagasinya," terangnya.
Akhirnya setelah menyelesaikan urusannya di Padang, Erlin pada Minggu(25/3/2012) kembali ke Batam dan langsung melaporkan hal tersebut ke managemen Batavia Air di Bandara Hang Nadim Batam.
Menanggapi hal tersebut, Firmansyah, Station Manager Batavia Air Hang Nadim Batam saat di hubungi Tribun membenarkan adanya laporan yang dibuat oleh Erlin Chandra. Bahkan dirinya menyarankan korban untuk membuat laporan ke pihaknya dan kemudian akan langsung diteruskan ke Batavia Pusat untuk di tindak lanjuti.
"Kami sarankan untuk membuat laporan, dan selanjutnya kita teruskan dan diproses selama dua hari kerja ke kantor pusat. Selanjutnya apakah akan mendapatkan penggantian atau tidak itu tergantung dari pusat nanti," terang Firmansyah.
Ketika disinggung apakah klien bisa membuat laporan ke aparat kepolisian dan memprosesnya secara hukum, jika dalam waktu dua hari tidak ada kejelasan dari managemen Batavia Air, secara langsung Firmansyah mengatakan bahwa hal tersebut diserahkan semuanya kepada konsumen.
"Ya jika sudah dua hari tidak ada kejelasan, sah-sah aja jika Ibu Erlin membuat laporan ke kepolisian," terangnya.