Rencana Kenaikan Harga BBM
PMII: Kami Diadu dengan Preman
Rahman Hasanuddin, Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Makassar menyanyangkan
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribun Timur, Thamzil Thahir
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Rahman Hasanuddin, Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Makassar menyanyangkan sikap kepolisian yang bertindak represif terhadap gerakan mahasiswa di depan Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar.
Bahkan pihak kepolisian mengadu masyarakat atau preman sekitar berhadapan dengan mahasiswa.
Dalam rilis yang dikirim ke Tribun, mantan Ketua PMII Komisariat UIN Alauddin ini menyatakan, pihak kepolisian juga tidak menghargai masyarakat yang melaksanakan shalat.
"Teman-teman mahasiswa sempat meminta polisi menghentikan tembakan karena shalat sementara berlansung, tapi itu dibalas dengan tembakan gas air mata yang membabi buta sehingga mengganggu kekhusyu'an shalat berjamaah di Kampus UIN dan di Mesjid Perumahan BI yang bersebelahan dengan kampus."
Ada tiga korban dari mahasiswa akibat terluka terkena lemparan batu dan ada terkena busur.
PMII meminta pihak kepolisian bersikap persuasif terhadap aksi unjuk rasa Mahasiswa. PMII se-Kota Makassar yg merupakan gabungan dari beberapa komisariat yaitu UIN Makassar, Tala' Salapang Unismuh, UNM, UMI, dan UIM kembali melakukan konsolidasi untuk melakukan aksi damai besok dengan isu yang sama menolak dengan tegas rencana pemerintah menaikkan BBM.