Sabtu, 23 Agustus 2025

Pembatasan Subsidi BBM

BBM Dibatasi Karyawan SPBU Rawan Disogok

Anggota Komisi VII (Komisi Energi) DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Satya Widya Yudha menilai pembatasan menggunakan BBM bersubsidi

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto BBM Dibatasi Karyawan SPBU Rawan Disogok
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Seorang petugas menyeting harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax saat akan mengisi kendaraan bermotor di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Senin (2/4/2012). Pasca kenaikan harga pertamax dari Rp 9.850 menjadi Rp 10.300 per liter dan pertamax plus dari Rp 10.050 menjadi Rp 10.400 per liter di SPBU ini, pemilik kendaraan bermotor yang biasa menggunakan bahan bakar jenis ini masih tetap normal. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII (Komisi Energi) DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Satya Widya Yudha menilai pembatasan menggunakan BBM bersubsidi dengan melarang mobil diatas 1.500 cc menggunakan BBM bersubsidi rawan disalahgunakan. 

Menurut dia, penggunaan stiker yang diusulkan pemerintah sangat mudah diduplikasikan. "Ini tidak efektif," kata Satya di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Kelemahan kedua menggunakan sistem itu adalah pengawasan di SPBU. "Misalnya mobil di bawah 1.500 cc dimodifikasi tangkinya lebih besar agar bisa menampung BBM lebih banyak. Ini bisa menimbulkan over kuota," kata dia.

Kelemahan ketiga, lanjut dia, bukan tidak mungkin ada penyogokan karyawan SPBU. "Agar mobil diatas 1.500 cc gunakan BBM subsidi,' kata dia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan