Senin, 8 September 2025

Korban Perkosaan Geng Motor Ingin Meneruskan Sekolah

HN (17), gadis yang menjadi korban perkosaan sejumlah anggota geng motor pada Minggu

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Korban Perkosaan Geng Motor Ingin Meneruskan Sekolah
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - HN (17), gadis yang menjadi korban perkosaan sejumlah anggota geng motor pada Minggu (15/4/2012) lalu, mengalami trauma berat. Kini HN dalam masa pengawasan pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Garut.

Ketua LPA Garut, Nitta K Wijaya, mengatakan setelah diperkosa empat orang anggota geng motor, HN sering melamun. Untuk memulihkan kembali kondisi mental dan rasa percaya diri korban, kata Nitta, orangtua korban yang difasilitasi bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut, menitipkan korban kepada pihak LPA.

Menurut Nitta, pihaknya tengah fokus memulihkan kondisi kejiwaan HN yang drop pascaperistiwa perkosaan itu. "Alhamdulillah kini korban sudah mengalami kemajuan. Dia sudah bisa tersenyum lagi," kata Nitta saat ditemui di Kantor LPA Garut, Kompleks Paseban Garut, Selasa (24/4/2012).

Menurutnya, selama dua hari masa rehabilitasi, HN belum dapat melupakan aksi perkosaan yang menimpanya. "Memang butuh waktu, tidak bisa sekaligus. Tapi yang penting di sini, korban bisa merasa lebih nyaman," tambah Nitta.

Selain melakukan pendampingan dan merehabilitasi kejiwaan korban, kata dia, pihaknya juga mencoba melakukan advokasi dengan terus memantau perkembangan kasusnya. Ia juga mendesak polisi untuk segera menangkap dua tersangka lainnya yang buron. "Kami juga sudah melakukan visum. Hasilnya kemungkinan baru besok (Rabu) dapat diketahui," katanya.

NH mengaku juga berharap pihak kepolisian segera menangkap para pelaku dan memberikan hukuman setimpal. Meski beberapa kali terlihat tersenyum, ketika diwawancara, sorot mata HN masih seperti menampakan kesedihan. Bahkan beberapa kali tatapan matanya terlihat kosong sambil sesekali menerawang sambil tertunduk.

"Saya masih ingin sekolah atau kursus. Tapi enggak punya biaya," kata gadis putus sekolah ini sambil tertunduk.
HN memang pernah bersekolah hingga kelas 2 SMP. Namun jauhnya lokasi sekolah dari rumahnya dan ketiadaan biaya menyebabkan ia terpaksa harus berhenti sekolah hingga kelas 2 SMP. "Ayah saya sudah tidak ada, jadi enggak ada yang membiayai. Saya hanya diam saja di rumah membantu ibu," kata gadis manis yang sekarang mengenakan kerudung ini.

Saat disinggung soal perkosaan yang dilakukan anggota geng motor, menurut HN dilatarbelakangi oleh keingintahuannya terhadap salah satu geng motor yang diikuti beberapa orang temannya.Dari beberapa kali mengikuti pertemuan berandal motor itu, HN dibujuk untuk masuk menjadi anggota. Dikatakan HN, sebagai anggota baru harus diospek.

"Kalau laki-laki harus bertarung atau dipukuli. Kalau perempuan katanya tidak ada ospek. Tapi ternyata, ketika berkumpul saya dipaksa untuk melayani senior. Saya dikasih minuman dulu sambil diancam. Ada juga yang bawa pisau," kata HN yang mengaku menyerah karena diancam dengan todongan pisau.
Seperti diberitakan Tribun, HN menjadi korban perkosaan oleh empat orang berandal bermotor di Desa Cidatar, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Minggu (15/4/2012).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan