Ditinggal Wafat Paman, Glenn Fredly Ingat Hutang Budi
Ditinggal wafat paman tercinta, Glenn Fredly merasa belum sempat membayar hutang budi.
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEW.COM-JAKARTA - Ditinggal wafat paman tercinta, musisi Raymond alias Ongen Latuihamalo, Glenn Fredly merasa masih belum sempat membayar hutang budinya kepada almarhum.
Glenn merasa berhutang budi karena ia pertama kali mengorbit sebagai penyanyi lewat lagu karya almarhum berjudul "Pantai Cinta" yang dia bawakan saat masih bergabung dengan grup Funk Section.
"Raymond Latuihamalo, adalah om saya. Dia baru meninggal. Beliau adalah musisi, song writer, dan penyanyi di tahun 1980-an. Karya beliau pernah saya nyanyikan di Funk Section," ujarnya, Kamis, (3/5/2012), saat ditemui di Rolling Stone Cafe, Jalan Ampera, Jakarta Selatan.
Raymond jugalah yang mengenalkan bekas suami Dewi Sandra itu, kepada musisi-musisi hebat yang kemudian menentukan keberhasilannya menjadi penyanyi. Raymond percaya kepada kemampuan Glenn dan membawanya ke Cipta Pesona Bintang. Makanya, pria berdarah Ambon itu, mengaku sangat bersedih dan kehilangan sosok Raymond.
"Saya merasa dia adalah orang di belakang layar yang begitu penting buat saya. Dia yang telah membawa saya ke Cipta Pesona Bintang. Makanya, saya merasa kehilangan sekali. Tapi, kelahiran dan kematian itu nggak ada bedanya. Itu merupakan anugerah," ucapnya.
Raymond meninggal dunia pada Kamis, 3 Mei 2012. Ia meninggal karena mengalami serangan jantung. Rencananya, Raymond akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Raymond alias Ongen ini juga pernah jadi sorotan media karena almarhum menjadi saksi kunci kematian aktivis dan pejuang Hak Asasi Manusia (HAM), Munir.
Munir tewas karena makanan yang dia santap dibubuhi racun arsenik oleh seorang oknum yang sampai kini tak terungkap, dalam perjalanan pesawat dari Jakarta ke Amsterdam Belanda 7 September 2004 silam.
Almarhum Ongen saat itu satu pesawat dengan almarhum Munir.