Taji Lewangoalski Tumpuan Polandia

TRIBUNNEWS.COM - Polandia akan mengandalkan skill individu, dan bukan kekuatan tim untuk bisa lolos dari penyisihan grup A di Euro 2012. Selain itu dukungan melimpah dari para penonton pastinya menjadi modal tersendiri untuk tuan rumah yang punya julukan Bialo-czerwoni (merah putih) ini.

Negeri dengan sejarah mentereng, peringkat ketiga Piala Dunia 1974, dan 1982 ini nyatanya punya catatan suram di ajang Piala Eropa. Mereka tak pernah lolos kualifikasi, dan baru pada 2008 berhasil masuk ke babak grup, meski langsung terpental karena hanya menjadi juru kunci dengan dua kali kalah dari Jerman, dan Kroasia, serta imbang dengan Austria.

Untungnya, mereka dilimpahi para pemain dengan talenta luar biasa. Karena itulah, kendati liga domestik di Polandia diklaim buruk, nama para pemain bertalenta mereka besar di berbagai klub mancanegara. Mereka menyebar mulai di Premier League Inggris, Bundesliga Jerman, Ligue I Prancis, sampai Eredivisie Belanda.

Tak heran, dari 22 pemain, sebanyak 16 pemain adalah mereka yang berkiprah di liga luar negeri.Walhasil, Polandia kini mengandalkan pada skill individu para pemain.

Salah satu yang paling diandalkan adalah trio penyerang yang memperkuat klub Jerman, Borussia Dortmund, Jakub Blaszczykowski, Robert Lewandowski, dan Likasz Piszczek. Trisula maut ini mengantarkan Dortmund juara musim 2010/11, dan 2011/12, termasuk juga Piala Jerman akhir pekan lalu. Pastinya, trisula maut ini jadi andalan utama Polandia di pentas Euro 2012.

Dari ketiga pemain tersebut, Lewandowski tak pelak jadi faktor utama. Ia baru saja mencuri perhatian dengan mencetak hattrick ke gawang Bayern Muenchen saat Borussia Dortmund menang 5-2 untuk menjuarai final Dfb Pokal akhir pekan lalu. "Ini modal bagi saya pribadi untuk membantu negaraku berbicara di Euro 2012 nanti," kata pemain yang punya julukan "Lewangoalski" ini.

Pelatih Dortmund, Juen Klopp mengamini trisula maut ini bisa jadi senjata utama Polandia. "Polandia kini bisa menyandarkan harapan pada pemain-pemain dengan keahlian tinggi, serta individu yang semakin solid," ungkap Juergen.

Ditambah semakin mengilapnya permainan Wojciech Szczesny di Arsenal, Polandia bisa dibilang telah memiliki poris kuat dari pos kiper ke penyerang dalam skema 4-2-3-1 yang biasa dipraktikkan pelatih Franciszek Smuda.

"Kekuatan tim ini bersandar pada pemimpin mereka di lapangan. Pada Blaszczykowski, Lewandowski, Piszczek, dan Szczesny," ujar tim pemandu bakat timnas, Michel Zachodny.

Hanya, di sisi lain kuartet ini kadang dinilai kurang bisa menyatu dengan rekan-rekan lain. Kolektivitas tim yang merupakan hulu dan bahkan persyaratan utama dari tim yang terjun di ajang akbar seperti Euro, masih belum sepenuhnya padu. Smuda masih terlalu sering mengandalkan serangan balik, tanpa skema menarik.

Toh, hasil uji coba yang telah dilalui memberikan fakta menarik. Ya, Polandia hanya kalah dua kali dalam 10 partai terakhir, itu pun dari tim kuat Italia dan Prancis, yang saat bentrok menurunkan kekuatan terbaiknya. Selebihnya, dengan meyakinkan mereka menyikat Pantai Gading, Norwegia, dan Argentina. Juga menahan seri Jerman, dan Yunani.

Catatan yang cukup apik tersebut, ditambah dengan dukungan pemain ke-12 dari para penonton, serta skill individu sejumlah pemain menjadi modal sangat berharga bagi skuad Merah Putih ini untuk lolos dari grup penyisihan. (Tribunnews/den)

Skuad Polandia

Kiper: Lukasz Fabianski (Arsenal FC), Wojciech Szczesny (Arsenal FC), Przemyslaw Tyton (PSV Eindhoven).

Bek: Sebastian Boenisch (SV Werder Bremen), Kamil Glik (Torino FC), Tomasz Jodlowiec (KSP Polonia Warszawa), Marcin Kaminski (KKS Lech Poznan), Damien Perquis (FC Sochaux-Montbéliard), Lukasz Piszczek (Borussia Dortmund), Marcin Wasilewski (RSC Anderlecht), Jakub Wawrzyniak (Legia Warszawa), Grzegorz Wojtkowiak (KKS Lech Poznan).