Jumat, 12 September 2025

Pesawat Sukhoi Jatuh

Tak Sanggup ke Puncak, Desi Bantu Memasak untuk Tim SAR

Menjadi relawan pencari korban pesawat Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak, tak harus dilakukan dengan ikut mendaki ke puncak.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Tak Sanggup ke Puncak, Desi Bantu Memasak untuk Tim SAR
Dodi Esvandi/Tribunnews.com
Anggota Tagana Kabupaten Sukabumi yang ikut menjadi relawan pencarian korban jatuhnya pesawat Sukhoi, tengah menyiapkan makanan untuk tim SAR dan relawan lain yang melakukan evakuasi di Puncak Gunung Salak.

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI – Menjadi relawan pencari korban pesawat Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak, tak harus dilakukan dengan ikut mendaki ke puncak. Banyak hal bisa dikerjakan untuk membantu pencarian korban pesawat sukhoi.

Salah satunya dengan ikut membantu memasak atau menyediakan makanan bagi anggota SAR, TNI, Polri, maupun relawan yang kini berada di puncak Gunung Salak.

Itu pula yang dilakukan oleh Desi Susanti (23), anggota Tagana Kabupaten Sukabumi, yang kini ikut menjadi relawan pencarian korban pesawat sukhoi di Gunung Salak.

Sebagai anggota Tagana, Desi mengaku tergerak ikut membantu pencarian dan evakuasi para korban. Namun sebagai perempuan, ia merasa kalah fisik dibanding anggota tim SAR lain, yang ikut melakukan pendakian ke pundak. Apalagi medan menuju puncak Gung Salak lumayan berat.

Ketimbang merepotkan, Desi memilih cara lain agar tetap bisa terlibat di misi kemanusiaan di Gunung Salak itu. Mojang Sukabumi itu kemudian memilih bergabung di Posko Cimelati, dan menjadi relawan yang menyediakan serta menyuplai makanan untuk anggota SAR yang kini terus berjuang di Puncak Gunung Salak.

Setiap pagi Desi bersama beberapa rekannya, sibuk memasak sarapan sekaligus makanan siang untuk para relawan di puncak Gunung Salak. “Menunya sederhana, hanya nasi plus lauk dan sayuran,” kata Desi kepada Tribunnews.com, Rabu (16/5/2012).

Makanan untuk para relawan itu dimasak di sebuah mobil milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, yang sudah disulap menjadi sebuah dapur umum. Setelah matang makanan itu dibungkus, dan lantas dibawa oleh relawan lain ke pos 6, yang lokasinya sekitar 5 jam perjalanan dari Posko Cimelati.

“Pokoknya sebisanya saya melakukan apa yang bisa dibantu. Memasak makanan untuk tim SAR dan anggota relawan ini juga bagian dari misi kemanusiaan,” imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan