Pemanfaatan CBM Terkesan Mendadak
Pemkot Balikpapan Terburu-buru Dalam Memanfaatkan CBM
Editor:
Budi Prasetyo
Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM BALIKPAPAN, - Rencana Pemkot Balikpapan memanfaatkan potensi gas batubara (Coal Bed Methane) terkesan mendadak dan tertutup. Demikian dikemukakan Direktur Sentra Program Pemberdayaan dan Kemitraan Lingkungan (Stabil), Jufriansyah, Jumat (18/5/2012).
"Pemkot tidak pernah terbuka dalam mengambil keputusan ini. Tiba-tiba memutuskan akan memanfaatkan CBM, tanpa melibatkan orang-orang yang berkompeten di dalamnya. Kan di Balikpapan juga banyak ahli-ahli geologi," ujar Jufri.
Padahal, menurut Jufri, pemanfaatan CBM 100 persen tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan sosial masyarakat. "Terlalu cepat mengambil keputusan karena mengira tidak ada dampak yang ditimbulkan. Padahal belum tentu, karena kita tidak paham betul mekanisme pemanfaatan methana," sesalnya.
Sejatinya, kata Jufri, masyarakat tidak menentang rencana pemanfaatan CBM selama tidak menimbulkan dampak negatif. "Selama tidak ada dampak negatif bagi lingkungan, masyarakat, dan menguntungkan Balikpapan dari sisi PAD (Pendapatan Asli Daerah), masyarakat pasti mendukung. Tapi kalau dampak negatifnya lebih besar dari yang didapat, tentu akan menjadi masalah baru," katanya.
Jufri juga berharap rencana pemanfaatan CBM tersebut tidak menjadi pintu masuk bagi pertambangan batubara di Balikpapan. "Apa benar potensinya sampai 30 tahun? Kalau potensinya habis sebelum kontrak terus perusahaan mau ngapain?. Nanti karena kontrak perusahaan dan pemerintah masih lama, akhirnya yang diambil batubara," tandasnya. (*)