Final Liga Champions 2012
Lebih Sakit Dari Final 2010
Bayern Muenchen hancur lebur, kegagalan mereka di partai final Liga Champions yang terjadi di kandang sendiri membuat luka The Die Roten
Penulis:
Husein Sanusi
Editor:
Prawira
Baca Juga:
David Gill: Manchester United Beda dengan Klub Lain
Sneijder Bertahan karena Janji Moratti
TRIBUNNEWS.COM - Bayern Muenchen hancur lebur, kegagalan mereka di partai final Liga Champions yang terjadi di kandang sendiri membuat luka The Die Roten makin tajam. Rasa sesa dan kecewa pun tak kuasa ditahan pemain Muenchen.
"Tentu ini adalah perasaan menyakitkan meski kami sangat berimbang dan mengontrol pertandingan ini. Kami memili sejumlah peluang tapi kalah dalam adu penalti, adu penalti selalu tentang keberuntungan," kata striker Muenchen Ivica Olic dilansir UEFA.com, Minggu (20/5).
Olic adalah salah satu pemain yang gagal menceploskan bola ke gawang Petr Cech pada saat adu penalti. Perasaan tidak enak tentu dirasakan Olic dengan kejadian tersebut apalagi dia tengah mendapat sorotan.
Namun demikian, Olic dengan tegas mengakui bahwa Muenchen saat ini bukanlah tim terbaik dunia untuk menjuarai Champions. Ini berdasarkan atas fakta dua kegagalan terakhir Muenchen di partai final yang juga terjadi pada final 2010 saat mereka kalah dari Inter Milan di final yang berlangsung di Madrid, Spanyol.
"Selanjutnya kami kalah sebab kami bukanlah tim terbaik. Ini lebih menyakitkan dari pada final dua tahun lalu karena kami bermain di kandang sendiri menguasai pertandingan dan juga mengontrol lawan," katanya.
Olic juga memberi komentar tentang cara bermain Chelsea yang berhasil mengunci semua usaha Muenchen saat melakukan agresi ke pertahanan Chelsea. Menurutnya Muechen benar-benar kehilangan cara untuk menembus pertahanan The Blues.
"Mereka bertempur sangat keras, mereka selalu membuang bola yang mendekati areal pertahanan. Kami sebenarnya hanya butuh dua menit lagi untuk juara tapi gol dari sepak pojok mengubah segalanya," pungkas Olic.(Tribunnews.com/cen)