Akbar Tandjung: Idealnya Hanya Ada 5 Partai di Indonesia
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung menganggap di Indonesia jumlah partai politik sudah terlalu
Editor:
Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmalia Rekso P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung menganggap di Indonesia jumlah partai politik sudah terlalu banyak, dan hal tersebut harus dikurangi agar fungsi partai lebih efektif.
Dalam diskusi "Kebangkitan Yes, Regenerasi Pasti," yang digelar di kantor Solusi Untuk Negeri (SUN) Institute, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (22/05/2012), Akbar mengatakan, partai kembali menjamur setelah reformasi 1998 lalu, namun banyaknya jumlah partai tidak berdampak signifikan pada agenda reformasi.
"Kita harus mendorong agar jumlah partai menjadi lebih sedikit. Saya pikir lima partai cukup untuk menyerap aspirasi rakyat," katanya.
Lebih jauh, mantan ketua umum Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini partai tengah menghadapi stagnansi kaderisasi, sehingga kecenderungannya partai politik kerap digunakan sebagai kendaraan untuk meraih kekuasaan.
Banyak masyarakat pun skeptis terhadap keberadaan partai.
Padahal, menurut Akbar, keberadaan partai politik sangat penting di Indonesia, karena hampir seluruh aspek pemerintahan tak terlepas dari kepartaian.
Ia mencontohkan dengan pemilihan presiden, dimana rakyat akan memilih langsung, namun pilihannya diajukan oleh partai. Hal yang sama berlaku untuk kepala daerah.
Oleh karena itu, ia berpendapat, fungsi partai harus lebih diperkuat, salah satunya dengan pengurangan jumlah partai politik di Indonesia.