Pelajar SMAN 1 Ketapang Enggan Coret Seragam
Pelajar SMAN 1 Ketapang sepakat tidak akan mencorat-coret seragam sekolah mereka setelah
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori
TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Pelajar SMAN 1 Ketapang sepakat tidak akan mencorat-coret seragam sekolah mereka setelah pengumuman kelulusan 26 Mei nanti. Mereka lebih memilih untuk menyumbangkannya kepada orang yang lebih membutuhkan.
Leo satu diantara pelajar SMAN 1 Ketapang kelas IPS 2 mengatakan, kurang sependapat dengan aksi coret seragam untuk merayakan kelulusan, karena hal tersebut tidak mempunyai manfaat sama sekali. Kata dia lebih baik seragam sekolah yang masih layak pakai disumbangkan saja.
“Kalau di sekolah SMA 1 dari dulu memang tidak pernah ada coret-coret seragam, kawan-kawan lebih memilih diberikan kepada orang yang membutuhkan ataupun kepada adik kelas, kalaupun ada saya tidak akan ikut-ikutan coret seragam,” kata Leo saat ditemui pada acara perpisahan, Kamis (24/5/2012).
Kata Leo, untuk merayakan kelulusan ada cara yang lebih baik lagi, yakni dengan cara mengadakan selamatan bersama keluarga ataupun rekan-rekannya yang lain. Sebab hal itu lebih bermanfaat ketimbang harus mencoret-coret seragam.
Hal senada juga diutarakan oleh Azriansyah, pelajar SMAN yang menunggu hasil ujian. Menurutnya mencoret-coret seragam tidak mencerminkan pelajar yang terdidik, karena mencoret seragam adalah bentuk pemborosan.
“Kalau bisa disumbangkan ya mendingan disumbangkan saja, kan bisa dipakai orang lain. Kan kasihan ada orang lain yang tidak mampu beli seragam kita malah mencoret-coretnya,” kata dia.
Kabid Dikmen dinas pendidikan Ketapang, Ucup Supriatna mengimbau kepada kepala sekolah untuk meyampaikannya kepada murid mereka masing-masing, supaya tidak melakukan coret seragam dan konvoi di sekolah pada saat merayakan kelulusan.
“Kan ada cara yang lebih baik yang bisa kita tempuh yakni dengan cara menyumbangkan seragam kita. Dari pihak kepolisian juga sudah menyampaikan himbauan kepada siswa agar tidak melakukan hal serupa, karena memang tidak ada manfaatnya,” katanya.
Kendati sudah sering disampaikan himbauan, namun masih saja ada siswa yang mencoret seragam dan konvoi di jalan raya dengan cara kebut-kebutan. Dengan demikian himbauan tersebut tidak berjalan efektif.
“Efektif atau tidaknya itu tergantung dari kemauan kepala sekolah untuk menyampaikan informasi ini kepada siswa, kalau di dalam sekolah kan pada umumnya tidak ada, namun kalau di luar itukan sudah diluar control sekolah itu yang sulit,” tegasnya.