Senin, 29 Desember 2025

Batam Jadi Tempat Translit Imigran Gelap Afghanistan

Batam menjadi salah satu daerah transit bagi imigran yang hendak mencari suaka ke Australia.

Editor: Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnewsbatam. Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Batam menjadi salah satu daerah transit bagi imigran yang hendak mencari suaka ke Australia.

Kebanyakan para imigran ini berasal dari Afganistan dan Srilangka. Mereka masuk ke Batam dari Malaysia, dan sesampainya di Batam, mereka kemudian ke Banten. Dari sanalah imigran ini ke Crismas Island, salah satu pulau di Australia.

Direktorat Kepolisian Perairan (Dit Polair) Polda Kepri Kombes Pol Yasin Kosasih, mengatakan, untuk biaya pemberangkatan imigran gelap ini, ada beberapa tekong asal indonesia yang bermain.

Untuk bisa lolos, para Imigran cukup membayar sekitar 3.000 ringgit per orang. Hal ini berdasarkan pengakuan seorang tekong yang diperiksa penyidik Polair Polda Kepri.

"Untuk bisa lolos dari sini dia cukup membayar 3.000 ringgit saja, hal itu kami dapat dari hasil penyelidikan terhadap seorang tekongnya di sini ," ujar Yasin kepada Tribun, Jumat (25/5/2012).

Biaya 3.000 ringgit atau sekitar Rp 6 juta ini sudah masuk biaya transpor, penginapan sejak awal mereka berangkat dari Malaysia dan sampai ke pulau yang menjadi tujuan.

Belum selesai pemeriksaan terhadap Imigran asal Srilangka yang diamankan di Rundenim Tanjung Pnang, kemarin pihak kepolisian Bandara Hang Nadim, Batam, mengamankan tiga imigran gelap asal Afghanistan.

Mereka telah diamankan dan kasusnya diserahkan ke Polresta Barelang, dan setelah diperiksa, mereka kemudian diserahkan ke Imigrasi Batam.

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved