Sriwijaya Air Tergelincir di Pontianak
Anggota DPR Zulfadli Trauma Naik Pesawat
Anggota DPR RI, Ir Zulfadli, mengaku trauma atas peristiwa tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di bandara Supadio, Jumat (1/6/2012).
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Anggota DPR RI, Ir Zulfadli, mengaku trauma atas peristiwa tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di bandara Supadio, Jumat (1/6/2012). Dia merupakan satu dari antara 165 penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 188 tujuan Jakarta - Pontianak.
"Ada trauma, ya. Agak memilih-milih (pesawat), sekarang jadi bahan pertimbangan. Setelah kejadian itu, pertama telepon istri, Allahu Akbar, ndak apa-apa. Istri gelisah, saya hari ini langsung pulang ke Jakarta," kata Zulfadli kepada Tribunpontianak.co.id, Sabtu (2/6)/2012)
Tidak ada firasat apapun dalam diri Zulfadli, kejadian tersebut adalah pengalaman pertama, pesawat yang ditumpangi tergelincir. "Kalau goncangan sih sudah sering," ujarnya.
Zulfadli mengungkapkan kepentingan bisnis pesawat saat ini jauh lebih besar dari aspek keselamatan penumpang. Hal ini seperti terjadi pesawat sering delay, yang disebabkan pesawat terbatas. Ketika ada satu yang rusak akan berdampak kepada yang lain.
"Indikasi belum bicara usia pesawat. Harus safety first (nomor satu). Usia pesawat ketika harus peremajaan jangan lagi dipaksakan beroperasi. Tapi secara khusus saya berikan apresiasi terhadap pilot. Pesawat tidak berapi, atau mengalami kemungkinan terburuk sekalipun," tuturnya.
Saat pesawat Sriwijaya Air tergelincir di bandara Supadio, Pontianak, Zulfadli memang berada di dalam kabin. Bahkan ia sempat terjun ke sawah saat peristiwa terjadi.