Walikota Tak PandangBulu Mutasi Pejabat
Walikota Samarinda, Syaharie Jaang menegaskan bahwa komitmen untuk meraih piala Adipura,
Editor:
Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM SAMARINDA,- Walikota Samarinda, Syaharie Jaang menegaskan bahwa komitmen untuk meraih piala Adipura, penghargaan tertinggi di tingkat nasional dalam kebersihan lingkungan bukan hanya datang dari seorang Walikota.
Hal itu dikatakannya menanggapi pernyataan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Samarinda, Endang Liansyah yang mengatakan bahwa meraih Adipura diperlukan komitmen dari Walikota. Komitmen itu salah satunya diperlukan untuk kebijakan anggaran pembenahan kota. Sebelumnya, Walikota Samarinda juga telah meminta agar Sekretaris Kota (sekkot) Samarinda, Zulfakar agar mengevaluasi kinerja BLH. Karena Walikota menilai menilai selama 1,5 tahun menjabat BLH terlalu optimistis tapi itdak dibarengi dengan hasil yang memuaskan.
"Kemauan Walikota yang bagaimana. Walikota itu punya komitmen, tinggal staf kita bisa melaksanakan tugas atau tidak. Kalau tidak bisa, ya kita ganti. Kan gampang saat sekarang, tidak perlu basa - basi lagi. Kepala sekolah juga bisa saya ganti. Sudah 1,5 tahun, jangan karena dikira adalah tim suskes saya jadi bermain-main. Sudah 1,5 tahun lho bersama saya," kata Jaang ketika ditemui, Jumat (8/6/2012).
Terkait bila memang target Adipura terlalu berat digapai karena sudah beberapa tahun Adipura yang pernah diraih lepas dan pemkot Samarinda harus menurunkan target hanya untuk mendapatkan sertifkat dan bukan penghargaan Adipura langsung dibantah Jaang.
"Yang namanya target itu harus tinggi. Nggak ada target sertifikat. Kalau target hanya sertifikat pasti orang bilang Walikota Samarinda seleranya rendah," tandas Jaang.
Terkait apakah Jaang optimis bahwa kota Samarinda akan mendapatkan piala Adipura tahun 2013, Jaang menegaskan bahwa dalam hidup semua harus optimistis untuk mendapatkan hasil maksimal.
Seperti diketahui, untuk tahun 2012 penilaian Adipura menjadi lebih berat dan tidak seperti tahun lalu. Untuk tahun lalu titik pantau ditentukan oleh pihak penilai, namun pada tahun 2012 titik pantau dilakukan secara acak/random, tidak ada penentuan. Sehingga masyarakat tidak hanya bisa fokus membersihkan lokasi tertentu namun harus semua lokasi di wilayah Kota.
"Hidup itu harus optimis. Masalah bagaimana perjalanannya itu nanti. Kalau kita bisa lari 100 meter target saya kita katakan 1000 meter, tidak bisa.Masa komitmen Walikota. Kalau memang dia tidak benar membersihkan kota, saya mau ganti dia. Kemana?, itu nanti urusan lain. Saya sekarang terus terang apa adanya," tegas Jaang.
Sekali lagi ditegaskannya, bahwa untuk meraih Adipura bukan hanya tanggung jawab Walikota, tapi kerja keras seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan peran serta masyarakat.
"Tidak ada komitmen Walikota. Tapi itu adalah komitmen kita bersama. Pemerintah, SKPD dan masyarakat. Kalau Walikota punya komitmen, masyarakat juga harus punya komitmen," kata Jaang.