Kepala BPLHD Lampung Ajak Semua Pihak Berbenah
Dalam demo tersebut, petugas kebersihan dan PNS Disbertam tidak terima dengan predikat
Editor:
Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM LAMPUNG - Ratusan petugas kebersihan dan PNS Dinas Kebersihan dan Pertamanan Bandar Lampung melakukan unjuk rasa di halaman Kantor Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Lampung di Jalan Basuki Rahmat, Bandar Lampung, Senin (11/6/2012) Pukul 09.30 WIB hingga pukul 11.30 WIB.
Dalam demo tersebut, petugas kebersihan dan PNS Disbertam tidak terima dengan predikat Bandar Lampung sebagai kotor terkotor dari Kementrian Lingkungan Hidup. Petugas kebersihan dan PNS Disbertam menganggap BPLHD Lampung ikut memberikan penilaian atas predikat Bandar Lampung sebagai kota terkotor.
Ratusan petugas kebersihan yang demontrasi membawa sampah dari motor bak pengangkut sampah melakukan aksi anarki dengan menaburkan sampah di halaman kantor BPLHD Lampung. Selain itu petugas kebersihan dan PNS Disbertam juga melemparkan sampah ke arah kantor BPLH Lampung. Tercium aroma tidak sedap dari sampah yang ditaburkan tersebut.
Perwakilan demontrasi lalu diterima oleh Kepala BPLHD Lampung Setiato dan jajarannya. Pendemo diwakili Kepala UPT Kebersihan Disbertam Bandar Lampung Yusuf Musa.
Dalam dialog tersebut, perwakilan demontrasi dengan nada tinggi menyalahkan BPLHD Lampung.
Setiato menjelaskan, Piala Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) dinilai tidak hanya masalah sampah, tetapi juga aspek lainnya yaitu kebersihan udara, dan kualitas udara.
Ia juga menjelaskan, tidak ada terminologi atau istilah kota terkotor dari Kementrian LH. "Kementrian LH tidak pernah menyatakan kota terkotor. Kami juga akan protes dengan jika ada terminologi (kota terkotor) tersebut," ujarnya.
Setiato juga mengajak semua pihak untuk berbenah agar Kota Bandar Lampung dapat lebih baik lagi.
"Kami bersedia meningkatkan kerja sama dengan Pemkot Bandar Lampung agar bisa lebih baik lagi," paparnya. (hanafi sampurna).
