Persisam Pindah Homebase ke Stadion Palaran

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Budhi Hartono

TRIBUNNEWS.COM - Manajemen Persisam Putra Samarinda akan memindahkan homebase-nya dari Stadion Segiri Samarinda, ke Stadion Utama Palaran. Hal ini dilakukan terkait dengan minimnya pendapatan dari penjualasan tiket yang tidak sesuai dengan harapan, saat Persisam Putra Samarinda bermain di kandangnya.

Pemilik tim Persisam Samarinda, Harbiansyah Hanafiah, menegaskan, dengan adanya dugaan kebocoran hasil penjualan tiket, maka homebase Persisam akan dipindahkan dari Stadion Segiri Samarinda ke Stadion Utama Palaran.

Harbiansyah yang menjabat Komisaris Utama PT Liga Indonesia, berharap pendapatan dari hasil penjualan tiket dan sponsor dapat meringankan beban biaya yang dibutuhkan. Pasalnya, Persisam kini sudah tidak lagi mendapatkan suntikan dana APBD Kota Samarinda.

Agar Persisam tetap eksis di Indonesia Super League (ISL), Harbiansyah rela mengeluarkan kocek pribadinya untuk membayar gaji pemain dan catering. Untuk pengeluaran rutin itu, setiap bulan ia mengucurkan dana pribadi sebesar Rp1,2 miliar.

"Itupun masih ada pengeluaran lainnya. Sebelum pertandingan, manajemen harus mengikat kontrak pemain-pemain. Dalam aturan kontrak pemain, klub wajib membayar down payment (DP) 25 persen dari total nilai kontrak. Ditambah lagi fasilitas rumah dan kendaraan untuk pemain asing," beber Harbiansyah, Senin (12/6/2012).

Hasil penjualan tiket penonton yang tertinggi, pada saat laga Persisam menjamu Mitra Kukar. Menurut Harbiansyah, dari hasil penjualan tiket, manajemen mengantongi pendapatan kotor sebesar Rp 700 juta. "Itu waktu lawan Mitra Kukar. Jumlah penontonya kira-kira hampir sama waktu lawan Persija. Masa cuma dapat Rp 324 juta," keluh Harbiansyah.