Tren Berburu Awul Awul di Yogya
Kalau Beruntung Bisa Dapat Baju dan Tas Bermerek
Berburu barang di awul-awul sedang tren di Yogyakarta. Awul-awul adalah sebutan bagi toko yang menjual pakaian reject.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Berburu barang di awul-awul sedang tren di Yogyakarta. Awul-awul adalah sebutan bagi toko yang menjual pakaian reject. Kadang di berbagai tempat juga menjual tas, sepatu dan aksesoris.
Kenapa toko reject di Jogja disebut awul-awul? Karena baju yang dijual ditaruh di boks dalam jumlah banyak sehingga memilihnya harus di-awul-awul (diacak-acak) dulu.
Pecinta fashion di kota gudeg ini bisa mendapatkan barang-barang yang beremerek, meski tak lagi baru. Ussi misalkan. Warga Yogya ini mengaku sejak sekitar dua tahun belakangan ini suka belanja di awul-awul. Bermacam-macam barang seperti, celana bahan, jeans, short pants, blouse, sweater, jaket, kemeja, kaos, hingga tanktop pernah dibelinya.
Dara kelahiran Yogyakarta, 15 April 1995 ini mengaku ke awul-awul hanya sekedar untuk refreshing. Sensasi mencari baju di tumpukan baju yang tak disusun rapi menjadi hal yang seru baginya.
"Seru aja gitu, cari-cari baju di tumpukan gunung baju. Kadang bisa dapet baju yang bagus, kondisi kain dan jaitannya masih lumayan, dan pastinya harganya murah," ungkap pemilik nama Ussi Rahma Putri ini kepada Tribun Jogja (Grup Tribunnews.com) beberapa waktu lalu.
Meski memang tidak 100% kualitasnya masih bagus, dan terkadang ada cacatnya seperti, kancingnya hilang, jahitannya agak cacat, kainnya agak kusam, atau ada sobekan kecil, namun yang seperti itu bagi Ussi masih bisa diakalin.
"Kalau beruntung bisa dapet barang branded lho. Aku pernah dapet merk Elle, Zara, Giordano, Polo dan lain-lain," ucap siswi SMAN 11 Yogyakarta ini.
Kelebihan belanja di awul-awul selain harga yang murah, pilihannya juga banyak. Ussi berkata kalau ia pernah membeli baju seharga Rp 3000, dan di toko tertentu, biasanya sudah di pisah-pisahkan harganya sesuai kondisi baju, mulai Rp 3000, Rp 5000, hingga Rp 10.000.
Ussi biasa belanja awul-awul di daerah Ngasem, Jalan Kaliurang, Condong Catur, dan ketika perayaan Sekaten di alun-alun utara. "Aku kesana hampir dua hari sekali, seru banget. Terus aku dapet info dari teman-teman kalo ada garage/backyard sale, terus ke sananya bareng. Di garage, backyard sale nggak cuma pakaian yang di jual, ada tas, aksesoris, buku, dan lain lain, udah kayak toserba gitu haha," ujarnya.
Menurut dara yang gemar makan bakmi jawa ini, sebelum ke awul wajib banget untuk membawa masker, karena, ujarnya, baju-baju di sana belum tentu bersih. "Ntar kalo lagi milih-milih terus bersin kan jadi mengganggu," ucap Ussi.
Selain itu, jika belanja di awul-awul jangan dandan yang berlebihan, "Soalnya kalau kita kelihatan terlalu dandan, nanti kita nggak bisa dapat diskon," ucapnya.
Setelah membeli, baju juga harus dicuci, dan jika perlu direndam dengan air panas dan detergen. "Kalau nggak mau repot, ya tinggal cuciin di laundry aja," katanya lalu tersenyum.