Ibu Negara Sakit
Rekomendasi Dokter Kepresidenan, Dokter AS Sangat Ahli
Ibu Negara Ani Yudhoyono dijadwalkan menjalani operasi saraf tulang leher di Rumah Sakit (RS) Allegheny General Hospital, 320 North East Avenue,
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta ibu negara Ani Yudhoyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu Negara Ani Yudhoyono dijadwalkan menjalani operasi saraf tulang leher di Rumah Sakit (RS) Allegheny General Hospital, 320 North East Avenue, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Jumat (15/6/2012), hari ini, waktu Indonesia.
Kabar mengenai rencana Ibu Negara akan berobat ke Amerika pertama kali diumumkan oleh Presiden SBY di Istana Negara Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Presiden menjelaskan istrinya merasakan keluhan gangguan syaraf di tulang leher. Oleh karena itu, kata dia, dokter Kepresidenan memberikan rekomendasinya untuk melakukan tindakan medis di rumah sakit dengan tim dokter yang memiliki keahlian dan pengalaman di RS Allegheny General Hospital, 320 North East Avenue, Pittsburgh, Pennsylvania, AS.
Menurut SBY, sebenarnya selama ini dia dan istri selalu melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga perawatan di rumah sakit dalam negeri dengan dokter-dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan. Beberapa waktu lalu misalnya, Ibu Negara menjalani operasi batu empedu di RSPAD Jakarta.
Khusus untuk gangguan kesehatan yang saat ini dialami oleh Ibu Ani, dokter kepresidenan mengatakan tidak memungkinan dilakukan tindakan medis tersebut di dalam negeri.
”Ibu Ani dengan rombongan kecil berangkat sore ini ke Pittsburgh dan akan menjalankan tindakan medis pada tanggal 15 Juni,” kata SBY.
Jika menilik ke belakang, SBY pernah menyinggung soal orang Indonesia yang berobat ke luar negeri ketimbang di negaranya sendiri.
"Kalau saudara kita gemarnya sedik-sedikit berobat ke luar negeri maka yang untung luar negeri bukan bangsa kita," kata SBY ketika meresmikan "Rumah Sakit Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam" di kawasan, Semanggi, Jakarta, Kamis 7 Juli 2011 lalu.
Presiden mengaku tidak bisa melarang kaum mampu berobat ke luar negeri. "Saya juga tidak boleh keluarkan Perpres melarang warga negara berobat ke luar negeri. Akan tetapi kalau kita ingin saudara kita berobat di dalam negeri, maka mari kita tingkatkan daya saing dengan meningkatkan keterampilan, kemampuan, dimana sebenarnya dokter Indonesia tak kalah," kata SBY.
Menurut Presiden, buktinya ada dokter Indonesia yang menjadi rujukan pasien luar negeri. Jadi, lanjut Presiden, agar orang mampu berobat di dalam negeri saja maka peralatan rumah sakit harus diperbaiki.
"Kalau peralatan rumah sakit luar negeri bagus kenapa kita tidak bisa. Pertumbuhan ekonomi kita terus meningkat," ujar SBY.
Baca Juga:
Berita Terkait