Dwiki Dharmawan Boyong Musisi Jazz Belanda ke Batam

Laporan Wartawan Tribun Batam, Alfian Zainal

TRIBUNEWS.COM, BATAM - DUA hari lagi, tepatnya Jumat dan Sabtu (22-23/6/2012), kompleks Harbour Bay Batam bakal kembali semarak oleh hentakan musik jazz. Ini adalah gelaran kelima ASEAN Jazz Festival (AJF), sebuah konser besar para musisi jazz kelas dunia.

Pecinta musik jazz tidak sabar menunggu para musisi jazz dunia berkumpul lagi di Batam, menyuguhkan pertunjukan berkualitas dan sangat memukau. Dwiki Dharmawan, pesohor musik jazz yang menyelenggarakan kegiatan ini berjanji akan menyajikan hal yang berbeda.

Dwiki mengatakan, pihaknya akan menampilkan sejumlah generasi baru musisi jazz Indonesia sehingga dipastikan bakal banyak membetot para ABG Batam. Direktur AJF ini mengatakan, satu dari belasan musisi jazz yang layak ditunggu adalah kelompok musik beraliran jazz kontemporer asal Belanda, The Brag Pack.

Nama mereka sangat harum saat ini di pentas dunia. Bahkan, kedatangan grup ini ke Batam disponsori langsung oleh Kedutaan Belanda.

"Kedutaan Besar Belanda di Jakarta menyatakan menjadi sponsor utama mendatangkan grup ini, dengan dana senilai 7.000 euro," kata Dwiki.

Perlu dicatat, dalam kelompok musik ini bergabung pianis muda Indonesia, Sri Hanuraga. Hanuraga lulusan Amsterdam Conservatorium, Belanda. Ia adalah rising star yang kini sangat terkenal di Eropa. The Brag Pack terdiri dari Sri Hanuraga (piano), Paul Rutschka (bass), Roald Becher (drums) dan Daniel Meister (saxophone).

Hanuraga yang belajar piano klasik sejak umur 11 tahun, pernah menjadi runner up dalam YPF Jazz Piano Competition di Belanda dan soloist prize di ajang East of Eastern Jazz Festival, Nijmegen, Belanda. Ia juga pernah menjadi murid Indra Lesmana dan sempat belajar di sekolah musik Farabi.

Kejutan lain adalah yakni drummer muda Demas Narawangsa dan bassist muda Shadu Rasjidi yang akan tampil dengan Dwiki sendiri. Selain itu, juga ada generasi baru jazz Indonesia. Yakni Urban Phat yang terdiri dari Andy Gomez (keyboard), Ibnu Rafi (drum), Damez Nababan (saxophone), Adi Nugroho (bass), dan Jordy Waulerauw (trumpet).

Para musisi yang masih berusia belasan tahun ini mengarah kepada jenis early jazz dengan komposisi orisinal yang terinspirasi dari grup Herbie Hancock dulu, yakni head hunter.

Kemudian ada lagi Indrawan Tjhin Group yang menjadi, satu-satunya grup pengusung aliran stright ahead jazz. Indrawan yang menjadi pimpinan grup ini adalah bassist akustik lulusan Konijnklijk Conservatorium of the Hague, Belanda. Ia sebelumnya belajar di Farabi Music School.

Personal lainnya terdiri dari William Sugianto (drums), Yudha Gautama Putra (sax) dan Gabriella Sava Puteri Miranda (keyboards). Gitaris muda Calvin Jeremy yang kini mendalami musik jazz akan tampil bersama Rieke (key), Tendra Leonard (bass), Sink (guitar) dan Soffrino (drums). Akan tampil pula formasl ini penyanyi jebolan Indonesian Idol, Karen Pooroe.

Warna lain dari AJF adalah tampilnya para musisi wanita, yakni Starlite. Bila selama ini di dalam jazz, perempuan banyak menjadi vokalis, tetapi kali ini para wanita akan memperlihatkan kepiawaian mereka memainkan komposisi musik jazz. Mereka terdiri dari Jeanne Phialsa (Alsa), seorang drummer cewek.

Alsa akan tampil bersama Sheila (bass) dan Rieke (keyboard). Uniknya, Starlite akan berkolaborasi dengan penyanyi jazz dan R & B muda, yakni Mathew Sayersz. Dwiki yang menjadi Direktur AJF telah melihat bagaimana meriahnya AJF tahun lalu sehingga kali ini sengaja membawa para musisi muda.

"Saya ingin menginspirasi para musisi muda Batam sehingga pada even berikutnya juga menjadi bagian dari pentas jazz," kata Dwiki kepada Tribun Batam, kemarin.