Perampokan Emas 10 Kg: Polisi Curigai 'Orang Dalam'
Pihak kepolisian masih menyelidiki perampokan mobil Avanza berisi emas 10 kg di Jalan
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pihak kepolisian masih menyelidiki perampokan mobil Avanza berisi emas 10 kg di Jalan Cadas Pangeran, Sumedang. Keterlibatan orang dalam pada peristiwa ini juga ditelusuri.
"Semua yang memiliki hubungan dengan pengangkutan barang ini kami periksa. Termasuk yang mengorder, yang menentukan jalur pengiriman dan yang memerintahkan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul, Selasa (19/6/2012).
Martinus meminta masyarakat yang membawa barang berharga seperti emas dan uang tunai dalam jumlah besar menghubungi kepolisian untuk minta pengawalan. "Lebih baik melaporkan ke petugas dan meminta pengawalan," ujarnya.
Perampokan mobil berisi emas ini terjadi Senin (18/6/2012) pagi. Mobil Avanza yang mengangkut perhiasan emas diadang dua mobil berisi perampok di kawasan Cadas Pangeran, Sumedang.
Tiga orang karyawan di dalam mobil itu dipindahkan ke mobil Avanza hitam milik perampok bernomor polisi D 1567 LU. Karyawan itu diborgol dan dilakban mulutnya. Komplotan perampok juga memakai mobil Xenia dalam aksinya.
Mobil D 1567 LU kemudian melaju ke arah Tol Cipularang. Petugas yang mendapat laporan mengenai mobil berisi perampok ini kemudian melakukan pengadangan dan berhasil menangkap lima orang perampok di KM 82 Tol Cipularang. Tiga orang karyawan yang disekap di belakang mobil juga bisa dibebaskan.
Namun emas 10 kg yang dirampas perampok itu tidak berada di dalam mobil tersebut. Rupanya, dua perampok lain membawa emas dalam mobil yang berbeda. Mereka melarikan mobil korban dan Xenia.
Polda Jabar mengakui perangkat global positioning system (GPS) yang terpasang di mobil korban dan kawanan rampok emas 10 kilogram kemarin sangat membantu pada proses penangkapan.
Sejak diketahui adanya perampokan, polisi berhasil melacak bahwa dua mobil kawanan rampok tersebut merupakan mobil sewaan. Polisi pun berhasil menemukan pemilik mobil sewaan itu, yang ternyata mengaku telah meminjamkannya kepada salah seorang pelaku.
"Lewat GPS itu kami bisa melacak. Semestinya kan, kendaraan yang mengantar emas itu ke Cirebon dan Jawa Tengah. Kami coba pantau lewat GPS, ternyata mobil itu menuju arah Jakarta. Anggota meluncurlah ke arah Jakarta," ujar Martinus.
Tak dimungkiri oleh Martinus, teknologi dengan sistem navigasi berdasarkan satelit dan GPS dapat memberikan posisi suatu lokasi user di mana pun di bumi ini.
Pada kasus penangkapan kawanan rampok di Km 82 Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, itu Polda Jabar sangat terbantu. Oleh karena itu, ia berharap persewaan mobil atau mobil pribadi sekalipun memasang alat GPS di mobilnya.
"Dua (anggota) kawanan rampok masih kami kejar. Identitas sudah kami dapat. Tinggal tunggu waktu saja. Mudah-mudahan bisa segera kami tangkap. Keempat pelaku lainnya, masih intensif kami periksa," ujar Martinus.
Baca juga: