'Kami Terpaksa Menaikkan Harga Sayuran'
Kendati bulan suci Ramadan masih satu bulan lagi, harga-harga sayuran di Pasar Induk Cikurubuk
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA -Kendati bulan suci Ramadan masih satu bulan lagi, harga-harga sayuran di Pasar Induk Cikurubuk, Tasikmalaya, Jawa Barat, merangkak naik. Para pedagang berdalih, kenaikan dipicu meningkatnya pembeli serta pasokan komoditas yang berkurang akibat cuaca yang tak menentu.
"Kalau pasokannya mulai berkurang, ya mau bagaimana lagi. Kami terpaksa menaikkan harga jual," ujar Yeni (35), seorang pedagang sayur, yang ditemui Tribun di Pasar Cikurubuk, kemarin.
"Selain itu, pembeli pun meningkat. Mungkin banyak yang mau hajatan," timpal Sahri (40), pedagang sayur lainnya.
Dedi (37), pedagang lainnya, menuturkan, kenaikan sebenarnya lebih dipicu oleh peningkatnya kebutuhan. "Maklum pada bulan-bulan seperti ini cukup banyak yang hajatan. Barang banyak dibeli sehingga berpengaruh terhadap stok. Ini salah satu pemicu kenaikan harga," katanya.
Cabai merah yang biasa dijual Rp 15.000 hingga Rp 20.000 naik menjadi Rp 35.000 hingga Rp 37.000 per kg. Sedangkan cabai kriting yang biasanya dijual Rp 10.000 hingga Rp 12.000 saat ini dijual dengan harga mencapai Rp 16.000 per kg.
Sayuran lain seperti kentang yang biasanya dijual Rp 7.000 naik menjadi Rp 7.500 per kg. Cabai rawit yang asalnya Rp 10.000 menjadi Rp 16.000 per kg. Cabai hijau juga naik dari Rp 9.000 jadi Rp 13.000 per kg. Sementara bawang merah yang semula Rp 12.000 kini Rp 14.000 per kg.
Kenaikan harga juga terjadi pada beberapa jenis rempah-rempah seperti kemiri (muncang), pala, dan ketumbar (katuncar). Satu kilogram kemiri kini dijual dengan harga Rp 70.000. Harga tersebut lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya Rp 60.000 per kg.
Tini (49), seorang pemilik warung nasi di Jalan Tarumanagara, mengatakan, naiknya sayur-sayuran sudah terasa sejak seminggu lalu. "Seminggu ke belakang harga sudah naik, tapi memang tidak terlalu besar. Baru sekarang terasa kenaikannya. Bagi pedagang seperti saya cukup merepotkan, karena tidak bisa menaikkan harga jual," keluhnya.
Baca juga: