Euro 2012
Tekad Yunani Kirim Pulang Jerman di Depan Sang Kanselir
Bukan duel biasa. Gelaran perempatfinal di PGE Arena Gdansk, Gdansk, Sabtu (23/6/2012) dinihari Wib bukan sekadar pertandingan

TRIBUNNEWS.COM – Bukan duel biasa. Gelaran perempatfinal di PGE Arena Gdansk, Gdansk, Sabtu (23/6/2012) dinihari Wib bukan sekadar pertandingan sebelas pemain Jerman kontra sebelas pemain Yunani. Tak sesederhana itu. Di belakangnya menyala gengsi dan martabat sebagai sebuah bangsa.
Hubungan Yunani dan Jerman memang sedang membara. Yunani sebagai negara inferior dengan kondisi terparah selama krisis Eropa, sakit hati karena Jerman sebagai negara superior dan kaya ingin mendepak mereka dari Zona Eropa. Sang kanselir Jerman, Angela Merkel dituding sebagai pencetus ide pendepakan. Serunya, si kanselir kabarnya bakal ikut memanaskan situasi dengan datang ke stadion dini hari nanti.
Dan tim berjuluk "Negeri Para Dewa" ini punya rencana cemerlang. Mereka ingin menunjukkan pada sang kanselir bahwa Yunani sejatinya adalah bangsa yang tak mudah dititah. Mereka bertekad memulangkan Jerman ke kandangnya di hadapan sang kanselir dini hari nanti!
Simak tulisan berapi-api dari situs greekreporter. "Salah satu budaya kami adalah menjadi pemberontak, dan keras kepala. Kita akan angkat senjata kalau ada penindasan. Sejarah membuktikan, mulai dari Leonidas sampai Loannis Metaksas. Kami pernah tenggelamkan dominasi Persia, dan Jerman."
Gelora semangat ala Leonidas, panglima Spartan Yunani di abad 5 sebelum masehi, yang dengan gagah berani memimpin 300 orang melawan ribuan pasukan Persia pula yang kini menjalar di skuad Fernando Santos.
Adrenalin yang membuncah itu membuat mereka tak gentar dengan fakta betapa digjayanya tim Panser. Dari dua kali pertemuan sebelumnya, Jerman selalu menang masing-masing dengan skor 2-4, dan 0-2 pada 2001 dan 2000 silam.
Yunani juga seperti menutup mata pada fakta betapa mulusnya alur si Panser melaju ke delapan besar. Mengantongi sembilan poin dari tim kuat seperti Portugal (menang 1-0, red), Belanda (2-1), dan Denmark (2-1) di penyisihan grup B, membuat Jerman jadi satu-satunya tim yang meraih poin sempurna.
Akan halnya Yunani sendiri langkahnya begitu tersaruk-saruk. Ditahan 1-1 oleh Polandia di laga awal, dikalahkan Republik Ceko 1-2, dan untungnya bisa mengejutkan dengan memukul Rusia 1-0 untuk lolos ke perempat-final.
Gawatnya lagi, mereka kini tampil tanpa sang kapten Giorgos Karagounis yang terkena akumulasi kartu. Ban kapten bakal diserahkan pada gelandang Kostas Katsouranis. Sang kapten pun mengumandangkan seruan perangnya, "Totalitas penuh adalah karakter bangsa Yunani. Itu yang akan kita perlihatkan di lapangan. Tempur sampai akhir," katanya di situs UEFA.
Pelatih Fernando Santos seperti biasa akan memasang tembok pertahanan tebal untuk membuat kubu Jerman frustrasi. Dan berharap mencetak gol lewat serangan balik, atau melalui tendangan tendangan bebas, maupun tendangan sudut.
Salah satu amunisi yang diharapkan bisa mencuri gol adalah sang bomber Dimitris Salpingidis. Penyerang berusia 30 tahun ini menyumbang gol ke gawang Polandia, dan terus menjadi starter selama gelaran Euro berlangsung. "Satu tendangan, satu gol, itu yang harus aku lakukan saat melawan Jerman, karena aku tahu peluang pasti sulit sekali," katanya.
Sekali pun di atas angin, pelatih Jerman, Joachim Loew tak mau menganggap enteng juara Piala Eropa 2004 tersebut. "Yunani tim yang sangat efisien. Mereka bakal menguji kesabaran kita dengan pertahanannya yang ketat. Ini pasti jadi partai melelahkan," katanya.
Ia pastinya berharap, sang bomber Mario Gomez yang sedang on fire tak kehilangan tuahnya. Tiga kali main, tiga kali mencetak gol, dan sebuah assist menjadi rekor bomber Bayern Muenchen selama di Euro kali ini. (Tribunnews/den)