Kekerasan Terhadap Anak di Pangkalpinang Masih Tinggi
Ketua LSM Perlindungan dan Pemberdayaan Hak-hak Perempuan (P2H2P) Bangka Belitung (Babel)
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Ketua LSM Perlindungan dan Pemberdayaan Hak-hak Perempuan (P2H2P) Bangka Belitung (Babel), Zubaidah, menilai Pangkalpinang masih jauh untuk menjadi kota layak anak. Pasalnya angka kekerasan terhadap anak masih tinggi di Pangkalpinang, kenakalan remaja, anak berhadapan dengan hukum, belum mempunyai sarana permainan anak yang layak, angka pekerja anak dan putus sekolah cukup tinggi.
"Banyak kriteria anak yang harus dipenuhi, seperti ada tempat bermain, tidak ada lagi anak di jalanan, tidak ada lagi anak putus sekolah, masih banyak indikator untuk ukuran kota layak anak itu. Untuk Pangkalpinang kita sementara belum bisa menuju ke arah itu," kata Zubaidah kepada bangkapos.com di Sekretariat LSM P2H2P Babel, Rabu (27/6/2012).
Menurutnya perlu sinergi semua pihak untuk menjadikan Pangkalpinang sebagai kota layak anak. "Insya Allah bila semua lembaga, pemerintah daerah, lembaga yang terkait dengan lembaga peduli anak konsen dengan persoalan anak. Kenapa tidak? Cuma itu yang bisa terwujud," kata Zubaidah.
Menurutnya menjadikan Pangkalpinang sebagai kota layak anak perlu waktu untuk memulainya, di antaranya perlu adanya ruang bermain untuk anak-anak yang layak. Seperti Tamansari dan Alun-Alun Merdeka cocok untuk sarana bermain anak tetapi sekarang ini masih bersifat umum.
"Tempat bermain anak itu memang harus bebas dari pengaruh pergaulan, paling tidak taman rekreasilah yang sehat untuk anak-anak kita. Kedua angka putus sekolah kecil, tidak ada lagi pekerja anak. Sementara di Pangkalpinang masih ada pekerja anak terutama ada yang jual koran walaupun kecil, membantu orang tuanya jualan kue, di pasar, home industry seperti itu tidak terdata oleh kita," ungkap Zubaidah.
Baca juga:
- Suami Paksa Istri Layani Lelaki Hidung Belang
- Mobil Rombongan Gubernur Aceh Tabrak Becak
- Kabut Asap Landa 5 Daerah di Aceh
- Puluhan Pendemo Datangi Kejari Meda