Selasa, 19 Agustus 2025

Polisi Temukan Bom Molotov di Mess Kejari Nunukan

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Polisi Temukan Bom Molotov di Mess Kejari Nunukan
int
ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian, ditemukan bom molotov di mess Kejaksaan Negeri Nunukan.

Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi mengatakan, berdasarkan olah TKP,  di lapangan ditemukan botol air mineral yang berisi bahan bakar minyak (BBM).

"Sementara ini yang kita temukan botol minuman mineral yang indikasinya dari hasil pemeriksaan TKP di sana, diisi BBM. Sehingga dilempar mengenai kendaraan dinas Kajari. Sementara ini kita masih melacak ataupun mencari bukti-bukti lain yang melempar bom molotov," ujarnya kepada wartawan, Rabu (27/6/2012).

Dijelaskannya, bom molotov yang dilemparkan itu mengarah pada mobil dinas Kepala Kejari Nunukan yang terparkir disamping mess Kejari Nunukan, Jalan Pembangunan Nunukan. Pelemparan diperkirakan pada pukul 03.00 tadi.

TK, salah seorang staf Kejari Nunukan menceritakan, melalui jendela ia melihat api di samping mobil dinas kijang warna biru bernomor polisi KT 2612 S. Saksi lalu berteriak membangunkan teman-temannya yang sedang tertidur.

Disamping mobil kijang tersebut, juga terparkir mobil dinas Kajari Nunukan dengan nomor polisi KT 1467 S. Melihat kejadian tersebut, saksi dan temannya berusaha memadamkan api yang telah membakar sebagian bodi belakang mobil dinas Kajari Nunukan.

Saat ini pihak kepolisian terus melakukan koordinasi secara intensif dengan Kejari Nunukan untuk mengungkap kasus tersebut. Ada kemungkinan kelompok tertentu terlibat dalam aksi pelemparan molotov.

Meskipun demikian, Kapolres belum bisa memastikan apakah motif pelemparan itu untuk memberikan teror kepada pihak Kejari Nunukan.

"Kita kembali lagi, sementara ini bukti yang kita dapatkan baru sebatas di TKP. Kita belum dapatkan motifnya sehingga kita kategorikan teror atau tidak? Jadi sementara ini kita terus mencari. Jadi kita tidak bisa berasumsi. Upaya sementara kita yaitu olah TKP, kemudian memeriksa saksi-saksi yang mengetahui atau pada saat jam-jam itu kira-kira mengetahui siapa- kira-kira yang melintas di sana," ujarnya.

Baca juga:

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan