Selasa, 30 Desember 2025

Walikota Surabaya Damprat Pelaku Trafficking

Kamu telah mati rasa ya, di mana hatimu? Kamu itu perempuan, kok bisa seperti itu

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tak bisa menyembunyikan kemarahannya saat bertemu dengan pelaku tindak pidana trafficking atau perdagangan manusia, Jumat (29/6/2012).

Ketika dipertemukan dengan seorang tersangka trafficking di Markas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya kemarin, Risma langsung `menceramahi` si tersangka bersama Yulianis yang berusia 24 tahun.

”Kamu telah mati rasa ya, di mana hatimu? Kamu itu perempuan, kok bisa seperti itu,” kata Risma dengan nada tinggi di ruang lobi Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Risma makin emosional saat diberitahu bahwa 20 korban trafficking oleh Yulianis ternyata masih di bawah umur, berusia antara 15 hingga 17 tahun. Mereka menjadi `dagangan` Yulianis untuk ditawarkan ke pada para pria hidung belang. Mayoritas korban masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Risma meminta agar hukuman terhadap tersangka adalah yang paling maksimal.

”Saya minta agar pelaku dihukum dengan berat,” damprat Risma yang didampingi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Anom Wibowo.

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini lantas melanjutkan caciannya pada pelaku. ”Kamu itu perempuan, kok kelakuanmu seperti itu. Kamu menghancurkan masa depan anak-anak,” teriak Risma sambil menunjuk pelaku.

Menerima dampratan dari Risma, Yulianis yang pernah bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) itu mencoba untuk membantah.

Menurut tersangka, dirinya belum lama menjalankan bisnis ini. ”Saya mundur dari pekerjaan saya dua bulan lalu. Saya baru sekali ini melakukannya dan langsung tertangkap. Dia (korban) datang ke saya karena butuh uang. Sekarang saya menyesal,” kata Yulianis memelas.

Namun Risma tidak percaya begitu saja. ”Saya tidak percaya, saya tahu orang seperti apa kamu,” sergah Risma.

Selain karena adanya pelaku-pelaku seperti Yulianis, menurut Risma, faktor penyebab lainnya adalah gaya hidup hedonistik yang menghinggapi kalangan remaja saat ini, sehingga mereka mudah terjerumus ke dalam trafficking.

Risma mengaku pernah bertanya ke pada beberapa korban trafficking tentang alasan mereka sampai masuk ke dunia seperti itu. Sebagian, alasannya cuma sepele.

“Mereka ingin terlihat trendy namun tak punya uang. Saya tanya mengapa mau menjual diri seperti itu, ternyata hanya karena ingin punya HP trendy,” tutur Risma.

Yulianis kepergok petugas Polres Pelabuhan saat hendak menjual gadis di bawah umur untuk pria hidung belang di hotel Pit Stop di Jalan Semut Baru, Surabaya.

”Tersangka kami tangkap saat hendak membawa korbannya ke hotel Pit Stop untuk ditawarkan pada pria di sana,” kata AKBP Anom Wibowo.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved