Minggu, 17 Agustus 2025

Jakarta Fair 2012

Ada Batu Sarang Tawon di Jakarta Fair

Jika anda penyuka perhiasan dari batu-batuan coba lirik koleksi stand Provinsi Jambi, di Jakarta Fair 2012.

zoom-inlihat foto Ada Batu Sarang Tawon di Jakarta Fair
galerimanik.blogspot.com
Batu sarang tawon khas Jambi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika anda penyuka perhiasan dari batu-batuan coba lirik koleksi stand Provinsi Jambi, di Jakarta Fair  2012. Di Hall-B Arena PRJ Kemayoran ini ada jenis batuan unik yang disebut batu sarang tawon.

Batu yang berasal dari batang ssai dan  kemudian diproses menjadi barang-barang perhiasan seperti cincin, gelang dan kalung itu bentuk awalnya memang mirip sarang tawon yang menggantung di atas ranting pohon.

Isnaeni, Kabag Humas Kabupaten Tebo, Jambi, mengatakan bahwa pembuatan perhiasan dari  batu sarang tawon sudah dimulai sejak 1980 an. Dan, sejak itu menjadi usaha rumahan atau home industry. Barang yang dihasilkan dari batu sarang tawon itu sebagian besar berupa perhiasan. "Harganya beragam, untuk kalung dijual Rp 300 ribu," ujar lelaki.

Selain batu antik  itu, di stand provinsi Jambi juga ada ukiran unik  dari kayu renges. Ukiran berupa naga dijual antara Rp8,5 juta hingga Rp9,5 juta. "Yang ukiran naga itu sudah laku, tapi kalau ada yang minat bisa dipesan disini," kata Isnaeni sambil menunjuk ukiran naga yang tingginya sekitar satu meter.

Sementara masih soal batu, di stand Kalimantan Barat tepatnya kabupaten Ketapang, juga masih di Hal-B, ada usaha home industri batu kecubung dikenal juga dengan batu amatis. Batu yang setelah digosok berwarna putih, kuning, hitam dan coklat tersebut banyak menarik minat pengunjung.

Yang paling banyak diminati adalah cincin kecubung yang harganya sekitar Rp 150 ribu. "Yang harga Rp 50 ribu ada yang 700 ribu juga ada," kata Peng Ti,  sang  perajin batu kecubung.

Peng Ti yang mewarisi keahlian mengasah batu kecubung dari keluarganya ini mengatakan batu kecubung bikinannya cukup terkenal di Kalimantan Barat. "Batu ini saya ambil dari pegunungan. Sudah puluhan tahun saya menekuni usaha ini," jelas Peng Ti mengakhiri pembicaraan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan