Kantor DPRD Minut Diserang Penagih Utang
Sekelompok pria tak dikenal membuat kekisruhan di Kantor DPRD Minut, Senin (2/7/2012) sore.
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sekelompok pria tak dikenal membuat kekisruhan di Kantor DPRD Minahasa Utara (Minut), Senin (2/7/2012) sore.
Kelompok yang terdiri dari lima orang mencari Sarhan Antili, anggota DPRD Minut untuk menagih janji pembayaran uang.
Situasi sempat memanas ketika mereka tak menemukan Antili berada di kantor. Sekelompok pria itu lantas naik pitam dan berteriak.
"Kalau janji itu harus ditepati, kami juga butuh makan. Jadi anggota dewan kok tidak punya tanggung jawab, jangan selalunya lari sembunyi. Sudah ditelepon tapi tidak diangkat-angkat, memangnya kami ini apa," tutur seorang pria dengan suara lantang.
Situasi di Kantor DPRD pun kian memanas, ketika para pria tersebut merangsek ke ruang rapat di lantai dua, di samping ruang Ketua DPRD. Ketika itu, sedang berlangsung rapat Badan Legislasi.
Rapat pun langsung terhenti, bahkan salah seorang pria bersitegang dengan Ketua Baleg Husein Tuahuns. Sebuah pukulan seorang pria tersebut tiba-tiba mengarah ke wajah Tuahuns, namun tak sampai melukai anggota DPRD asal PAN.
Aksi saling dorong pun tak terelakkan. Kekisruhan makin menjadi, ketika ada pria yang terlibat kontak fisik dengan seorang PNS.
Kekisruhan akhirnya berakhir. Para pria yang mengamuk pun mundur setelah tak menemukan Antili. Usai kekacauan, Tuahuns menjelaskan, ketegangan terjadi akibat kesalahpahaman. Padahal, ia bermaksud mengonfirmasi keberadaan Antili lewat ponsel
"Bukan begini caranya, ini Kantor Dewan. Seharusnya bisa dibicarakan baik-baik, kenapa harus dengan kekerasan. Saya kan mau konfirmasi di mana Antili, tapi mereka mengira kami menyembunyikan Antili," papar Tuahuns.
Pihak DPRD masih ragu, apakah akan menindak secara hukum penyerangan yang dilakukan sekelompok orang tersebut, atau tidak. Ketua DPRD Minut Berty Kapojos, belum memikirkan membawa masalah ini ke ranah hukum
"Nanti kami lihat penyelesaiannya seperti apa," ujar Kapojos.
Kapojos mengungkapkan, Antili tak hadir dalam rapat, dan keberadaannya pun belum bisa dipastikan .
"Antili memang tidak hadir, dan alasannya memang tidak jelas," ungkap Kapojos.
Saat kekisruhan terjadi, aparat Satpol PP yang biasanya berjaga-jaga di Kantor DPRD Minut, tidak siaga untul membendung aksi ini. (*)
BACA JUGA