Tribunners / Citizen Journalism
Rumah Zakat Luncurkan Telemarketing Infak dan Shadaqah
Rumah Zakat meluncurkan konsep baru penghimpunan infak/shadaqah melalui layanan Telemarketing
Editor:
Yulis Sulistyawan

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Dalam rangka mengoptimalkan penghimpunan donasi infak/shadaqah, Rumah Zakat meluncurkan konsep baru penghimpunan infak/shadaqah melalui layanan Telemarketing. Terobosan inovatif dan pertama di Indonesia ini akan memudahkan para muzakki dan donatur dalam membayarkan donasinya.
“Rumah Zakat selalu berusaha untuk menghadirkan yang terbaik kepada seluruh donatur, salah satunya dalam hal kemudahan pembayaran donasi melalui telemarketing,” kata Chief Fundraising Officer (CFO) Rumah Zakat, Asep Nurdin, saat peluncuran layanan Telemarketing di kantor Telemarketing Rumah Zakat, Jl. Pahlawan Seribu CBD Bidex Sektor 3, Ruko Bidex Blok H-1 No.1, BSD CITY, Tangerang Selatan, Rabu 4 Juli 2012.
Rumah Zakat merupakan lembaga amil zakat profesional yang sudah mendapat kepercayaan penuh dalam mengumpulkan dan mengelola dana zakat, infak, dan shadaqah (ZIS) yang selanjutnya disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Saat ini, sudah ada lebih dari 100 ribu donatur yang telah mempercayakan donasinya melalui Rumah Zakat.
Menurut Asep Nurdin, layanan Telemarketing diharapkan mampu meningkatkan penghimpunan infak/shadaqah yang potensinya di Indonesia sangat besar. Berdasarkan hasil penelitian IPB dan BAZNAS tahun 2011 potensi ZIS di Indonesia mencapai Rp 217 triliun. Namun, potensi sebesar itu hingga kini belum terhimpun secara optimal.
Rumah Zakat sendiri sepanjang 2011 baru berhasil menghimpun ZIS serta donasi kemanusiaan lainnya sebesar Rp 146 miliar. Sedangkan secara nasional menurut data Forum Zakat (FOZ), total penghimpunan ZIS tahun tahun 2011 hanya sebesar Rp 1,8 triliun. “Artinya masih banyak potensi dana ZIS yang terabaikan. Terlihat dari data antara FOZ dan penelitian IPB dan BAZNAS tersebut, masih terlalu jauh kesenjangan antara ZIS yang bisa dihimpun serta dikelola dengan potensi yang sesungguhnya ada,” tutur Asep Nurdin.
Karena itulah, lanjut Asep Nurdin, dengan terobosan baru melalui telemarketing diharapkan potensi infak/shadaqah yang besar itu dapat dihimpun dan dikelola secara optimal. Tahun ini Rumah Zakat menargetkan kontribusi donasi melalui layanan telemarketing mencapai 20 persen dari total penghimpunan ZIS Rumah Zakat secara nasional. Berikutnya di tahun 2013 layanan telemarketing diharapkan dapat menyumbang kontribusi penghimpunan ZIS sebesar 40 persen.
Optimalisasi penghimpunan dana infak/shadaqah melalui berbagai terobosan baru seperti telemarketing sangat penting. Sebab, pengelolaan dana infak/shadaqah sangat membantu mengurangi kemiskinan di Indonesia yang jumlahnya masih sangat besar. Tahun 2011 jumlah penduduk miskin mencapai 30.018.930 jiwa dan jumlah pengangguran terbuka mencapai angka 7,7 juta jiwa.
“Dana infak/shadaqah bisa menjadi solusi jika dikelola dengan baik hingga menjadi program-program pemberdayaan bagi masyarakat yang memang membutuhkan bantuan hingga mereka bisa mencapai kemandiriannya, bahkan bisa bertransformasi dari mustahik menjadi muzaki. Kami ingin agar lebih banyak masyarakat Indonesia yang tersenyum dari Aceh hingga Papua” jelas pria yang biasa disapa Asnur ini.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.