Jumat, 22 Agustus 2025

70 Persen Pecandu Narkoba Adalah Pekerja

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNN) Kombes Pol Soetarmono mengatakan 70 persen pengguna narkoba adalah dari

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto 70 Persen Pecandu Narkoba Adalah Pekerja
net
Ilustrasi Narkoba

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNN) Kombes Pol Soetarmono mengatakan 70 persen pengguna narkoba adalah dari kalangan pekerja. Sisanya, lebih dari 20 persen merupakan siswa dan mahasiswa. Saat ini, indeks pecandu narkoba di Jawa Tengah mencapai 1,9 persen dari sekitar 32,2 juta jiwa hasil penelitian BNN dan

"Alhamdulillah itu sudah turun dari 2008 yang mencapai 2,11 penduduk," kata Soetarmono ketika ditemui di hotel Semesta, Semarang, Selasa (10/7/2012).

Ia menjelaskan, dominasi pekerja sebagai pengguna tidak lain karena mereka sudah mempunyai penghasilan pribadi. Kemungkinan alasan penggunaan mereka antara lain tekanan kerja yang tinggi hingga memang sudah pecandu sejak sekolah. Tidak hanya pekerja swasta yang ia maksud tetapi juga dari pihak instansi pemerintahan.

Untuk melakukan pengawasan khusus, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan tes urin kepada seluruh pegawai instansi di pemerintahan Provinsi Jateng dan kota Semarang. Ia mengaku surat dari Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluto dan Plh Sekretaris Daerah Hadi Pranowo sudah diterimanya.

"Dalam waktu dekat ini akan kami periksa," jelasnya.

Ia mengatakan, untuk para pecandu, tidak hanya para pekerja swasta, PNS maupun usia sekolah, yang terbukti pihak pemerintah sudah menyiapkan Institusi Penerima Wajib Lapor. Setiap pecandu bisa lapor di institusi yang ditunjuk semisal panti rehabilitasi sosial mandiri Semarang atau beberapa rumah sakit di Jawa Tengah untuk meminta program kesembuhan.

"Yang melalui IPWL gratis, ditanggung pemerintah," tambah Soetarmono.

Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Panti Rehabilitasi Sosial mandiri, Suryani Dwi Lestari mengatakan pihaknya ditunjuk sebagai IPWL. Namun, saat ini pihaknya belum begitu siap meskipun sudah dimulai 2012. Dari sarana prasarana pihaknya akan mempersiapkan ruangan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Yang membuatnya bingung adalah posisi panti rehabilitasi sosial kepada pecandu narkoba. Sebab, untuk penyembuhan sudah melalui IPWL yang merupakan institusi kesehatan. Selama ini pihaknya sebagian besar hanya anak jalanan.

"Mungkin kalau sikapnya tidak baik dirujuk ke kami. Kami menyediakan (memaksimalkan) apa yang kami punya," katanya. (bbb)

Baca Juga:

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan