Haris Klaim Bantu Fahd A Rafiq Cuma-cuma

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Haris Surahman mengklaim hanya membantu temannya Fahd A Rafiq untuk meminta Wa Ode meloloskan 3 kabupaten Aceh sebagai penerima alokasi DPID tahun 2011. Bahkan Haris yang bersaksi dibawah sumpah ini, mengaku rela tak dibayar sepeserpun oleh Fahd saat membantunya.

"Tidak pak, tidak ada bayaran atau janji apapun," kata Haris saat bersaksi untuk terdakwa Wa Ode Nurhayati di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (10/7/2012).

Menyikapi pernyataan tersebut, majelis hakim merasa curiga bahwa pernyataan Haris telah berbohong. Bahkan majelis berkali-kali menanyakan hal tersebut.

"Masa sih tidak ada imbalan atau janji yang diberika? Lalu saudara jalan urus sana-sini ketemu terdakwa dan lain-lain dari mana uangnya?" tanya anggota majelis hakim Pangeran Napitulu kepada Haris.

"Benar majelis," jawab Haris.

"Itu duit miliaran loh yang kamu urus. Masa tidak ada? Saudara paham tidak yang saudara urus itu apa?" tanya Pangeran lagi.

"Tidak ada majelis. Karena bantu teman saja," jawab Haris. Berkali-kali hakim tanyakan hal itu, namun Haris tetap menjawab demikian.

Pada perkara, Haris menyebut Wa Ode Nurhayati meminta jatah commitment fee kepada Fahd Rafiq. Fee ini sebagai imbalan untuk mengurus alokasi dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah (PPID).

Haris menjelaskan pertemuan dengan Wa Ode Nurhayati dan Syarif Achmad berlangsung pada bulan Oktober 2010 di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan itu Haris menyampaikan pesan Fahd yang meminta bantuan untuk meloloskan alokasi anggaran Kabupaten Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Bener Meriah.

"Waktu itu Beliau (Wa Ode Nurhayati) menyanggupi mengurus tiga daerah. Waktu itu disampaikan supaya dilengkapi administrasi, berupa proposal," kata Haris. Saat itu, Wa Ode juga meminta commitment fee 5-6 persen untuk mengurus permintaan Fahd yang dikenal Haris sebagai pengusaha asal Sumatera.

Klik Juga: