Puluhan Balita Keracunan Makanan Posyandu
Usai menyantap dadar gulung, selanag beberapa jam anak saya sudah mengeluhkan perutnya sakit
TRIBUNNEWS.COM,NGAWI- Sedikitnya, 34 balita warga asal Dusun Gajah, Desa Ngancar, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi terpaksa dilarikan dan dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi, Kamis (12/7/2012).
Pasalnya, puluhan balita itu diduga keracunan massal usai mengkonsumsi makanan asupan gizi dari posyandu yang ada di kampung mereka.
Dugaan sementara, para korban itu keracunan makanan berupa dadar gulung yang diberikan petugas posyandu kepada para korban.
Para korban rata-rata mengalami mual, muntah, dan pusing usai menyantap makanan yang diberikan petugas posyandu itu. Bahkan, sejumlah orangtua balita dan petugas posyandu juga mengalami keracunan yang sama seperti yang dialami para balita khususnya mereka yang sudah mengkonsumsi dadar gulung.
Awal kasus kejadian luar biasa ini bermula, saat puluhan orangtua korban memeriksakan anak balitanya ke posyandu di rumah Kepala Dusun (Kasun) Gajah, Suparwan (45).
Usai diperiksa petugas posyandu dan petugas medis, orangtua dan balita diberi makanan bergizi berupa dadar gulung.
Namun, setelah makanan itu dikonsumsi, selang 1 jam para balita mengeluhkan keracunan massal. Mereka mengeluhkan mual, muntah dan pusing dalam waktu hampir bersamaan. Sebelum dilarikan ke IGR RSUD dr Soeroto Ngawi, para korban sempat diperiksan ke Puskesmas Pitu dan langsung dirujuk ke rumah sakit milik Pemkab Ngawi itu.
Orangtua korban keracunan, Sinto Wahyuni mengatakan anaknya Desta Rega Saputra (3,5) tiba-tiba mengeluhkan muntah, usai menyantap makanan berupa dadar gulung yang diberikan petugas Posyandu di rumah Kasun. Awalnya, dia mengira anaknya hanya mengalami sakit biasa.
Namun, setelah sejumlah tetangga lainnya mengeluhkan anak-anaknya mengalami penderitaan yang sama, barulah dia mengetahui jika anaknya menjadi salah satu korban keracunan massal. Diantaranya, seperti Kaka (2) dan Iren (3) yang masih tetangganya juga mengeluhkan sakit seperti yang dialami anaknya.
"Usai menyantap dadar gulung, selanag beberapa jam anak saya sudah mengeluhkan perutnya sakit. Setelah kami periksakan ternyata anak-anak tetangga lainnya juga mengalami kejadian yang sama. Saat itulah kami mengetahui anak saya menjadi korban keracunan makanan posyandu. Karena hampir sekampung memiliki keluhan yang sama," terangnya kepada Surya, Kamis (12/7/2012).
Dokter spesialis anak RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi, dr Siswanto menjelaskan jika kondisi para sudah mulai membaik usai dilaksanakan pencucian lambung. Namun, para korban rata-rata masih mengalami dehidrasi, mual, dan muntah akibat reaksi racun yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi para korban.
"Untuk memastikan jenis racunnya, sekarang masih dalam pemeriksaan dan uji laboratorium untuk sampel sisa makanannya. Karena makanan yang diduga meracuni para balita itu didapat dari petugas posyandu di kampung mereka. Bagi kami yang utama para pasien segera tertangani dan ditolong untuk memulihkan kondisi kesehatan tubuhnya," tegasnya.
Sementara, Kapolsek Pitu AKP Misrin mengeskan jika kasus keracunan massal itu masih dalam pemeriksaan petugas. Selain mengamankan sampel sisa makanan untuk dibawa ke laboratorium.