Bina Marga Kekurangan Ratusan Mandor
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan rekanan penyedia jasa melakukan evaluasi kinerja 2012.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan rekanan penyedia jasa melakukan evaluasi kinerja 2012. Dalam evaluasi itu mengemuka berbagai masalah antara lain kekurangan tenaga pengamat jalan dan jembatan di balai pelaksana teknis di daerah. Contohnya, dari kebutuhan 535 orang mandor atau pengamatan jalan rentang kendali 5 kilometer, hanya tersedia 288 kilometer.
"Meskipun begitu, ada progress kok, untuk bulan ini kami konsentrasi agar delapan titik ruas pantura yang masih dalam perbaikan bisa dilewati," kata Kepala dinas Bina Marga Provinsi Jateng Danang Atmodjo usai evaluasi, Jumat (20/7/2012).
Dalam data yang disusun bina marga tidak hanya mandor, pengamat jalan dengan rentang 20 kilometer pun kurang. Dengan kebutuhan 133 orang, baru tersedia 106 pekerja atau masih kurang 27 orang. Jumlah kendaraan operasional pun masih kurang yaitu kekurangan 37 unit.
Dalam evaluasi itu juga mengemukan pengelolaan jalan provinsi oleh sebagaian BPT Bina Marga memiliki rentang yang cukup jauh. Hal itu dipersulit dengan tugas pengawasan serta pengelolaan jalan nasional yang mengakibatkan kinerja di ruas jalan belum optimal. Perlu juga pemenuhan peralatan alat beray untuk pekerjaan swakelola dan daerah yang rawan bencana.
"Kalau butuh ya dibeli saja, meskipun mahal engga apa-apa lha memang butuh," kata Gubernur Jawa tengah Bibit Waluyo dalam evaluasi itu.
Selain menyampaikan evaluasi, ia juga mengimbau bina marga agar menormalkan jalur mudik menjelang lebaran. Daerah yang dimaksud antara lain Ciregol, pantura di Kudus-Pati-Rembang dan Blora. Paling tidak bisa dilewati kendaraan saat arus mudik.
" kalau belum selesai ya diperkeras lalu diperhalus dulu karena untuk menghadapi lebaran harus normal. Nanti kalau sudah lewat lebaran dilanjutkan," ucapnya.