Minggu, 10 Agustus 2025

Massa Memaksa Masuk Kantor Bupati Nunukan

Massa dari Gerakan Masyarakat Kabupaten Nunukan Menggugat, Rabu (25/7/2012) melakukan demonstrasi ke Kantor Bupati Nunukan

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Massa Memaksa Masuk Kantor Bupati Nunukan
TRIBUN KALTIM /Niko Ruru
Massa dari Gerakan Masyarakat Kabupaten Nunukan Menggugat, Rabu (25/7/2012) memaksa masuk ke Kantor Bupati Nunukan. (Niko Ruru/Tribun Kaltim)

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Massa dari Gerakan Masyarakat Kabupaten Nunukan Menggugat, Rabu (25/7/2012) melakukan demonstrasi ke Kantor Bupati Nunukan. Massa yang semula berkumpul di alun alun Nunukan, dengan menggunakan sepeda motor dan truk sekitar pukul 10.09 tiba di gerbang Kantor Bupati Nunukan.

Namun massa yang hendak masuk ke Kantor Bupati Nunukan di Jalan Ujang Dewa, Kecamatan Nunukan Selatan dihadang puluhan aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja Nunukan di pintu gerbang.

Mendapat hadangan aparat, warga berusaha menerobos masuk dengan memanjat pagar. Namun upaya massa tak berhasil karena terus dibendung aparat.

"Kalau saya bilang dobrak, segera dobrak. Kalau perlu bupatinya diikat. Penipu rakyat," kata pemimpin aksi memberikan komando.

Polisi meminta perwakilan massa untuk menyampaikan aspirasinya namun massa menolak. Mereka meminta agar seluruh massa diizinkan masuk.

"Kami di sini tidak ada perwakilan. Kami datang bukan anarkis, ini rakyat bapak. Kami dibilang monyet, asu, mau dibuang ke laut. Kami bukan mau melawan petugas, kami mau ketemu Bupati. Diantara kami tidak yang mau melawan aparat. Camat Nunukan dibilang monyet, apalagi masyarakat," kata massa.

Terik matahari hingga pukul 11.15, tak menyurutkan niat massa untuk melakukan aksi. Mereka berteriak meminta Bupati menemui massa untuk mempertanggungjawabkan segala janji kampanye dan tindakannya yang dianggap tidak pro rakyat.

"Kami meminta Bupati Nunukan mempertanggungjawabkan semua yang dilakukannya. Tolong bupatinya keluar. Jangan masyarakat saja dibilang monyet," ujar M Sakir, salah seorang massa.

"Biarkan rakyat menyampaikan keluhannya," timpal massa lainnya berorasi menggunakan pengeras suara.

Berita  Terkait :

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan