Pangdam Udayana Datang Perbatasan Aman
Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Rabu (1/8/2012) siang turun langsung memantau di Desa Haumeni Ana, wilayah perbatasan
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Rabu (1/8/2012) siang turun langsung memantau di Desa Haumeni Ana, wilayah perbatasan RI - Republic Demokratic Timor Leste (RDTL). Kedatangannya terkait aksi saling serang antarwarga RI - RDTL, Selasa (31/7/2012) siang.
Pangdam Udayana tiba pukul 12.30 Wita, menggunakan helikopter TNI AD. Turut mendampingi Pangdam Udayana, beberapa perwira Kodam IX Udayana, diantaranya Asisten Intel Letkol (Kav) Stevi L, Asisten Ops Kolonel (Inf) Dian Sundiana, dan Asisten Teritorial Kolonel (Inf) Made Detrawa.
Hadir juga Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Ferdinand Setiawan, Kapenrem 161/Wirasakti, Mayor (Kav) I Nyoman Arya Jayantara serta Dandim 1618 TTU, Letkol (Arm) Eusebio Hornai Rebelo.
"Jadi saya sudah bertemu tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemerintah di perbatasan. Ada dialog dan kesepakatan untuk tidak saling serang antarwarga. Soal penyerobotan lahan itu diserahkan kepada mekanisme penyelesaian secara diplomatis oleh pemerintahan pusat dua negara," tandas Pangdam Udayana, kepada para wartawan Rabu (1/8/2012) sore.
Ia juga mengaku telah memerintahkan aparat TNI yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI - RDTL agar menjaga situasi di perbatasan supaya selalu kondusif, aman dan damai.
"Saya minta prajurit untuk memegang motto disiplin berpikir adalah jiwa, sikap serta perbuatan adalah kehormatan. Ini harus dipegang teguh agar tidak terjadi tindakan di luar kendali dan prosedur," tandas Pangdam.
Kades Haumeni Ana, Siprianus Asuat, yang dihubungi terpisah, Rabu (1/8/2012) malam, mengatakan sepanjang hari itu tidak ada aksi saling serang.
"Warga hanya di rumah saja. Dan warga RDTL juga tidak tampak di lokasi sengketa," jelas Asuat melalui telepon genggamnya.
Sebelumnya diberitakan, warga 5 desa di Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT, saling serang dengan warga Distric Pasabe - Oecusse, RDTL, Selasa (31/7/2012).
Pertikaian fisik menggunakan batu ini akibat ulah warga RDTL menyerobot dan menggusur lahan di zona netral (zona damai) untuk membangun Kantor Imigrasi. Perang batu antarwarga terjadi dua kali, pukul 13.00 Wita dan pukul 17.30 Wita. Tidak ada korban luka atau korban jiwa karena aparat TNI dan polisi cepat melerai.
Baca Juga: