Minggu, 24 Agustus 2025

DKP Gandeng BI Tingkatkan Harga Rumput Laut

untuk meningkatkan harga jual rumput laut para petani di Nunukan pihaknya menggandeng Bank Indonesia (B

Editor: Budi Prasetyo

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN,- Kepala Bidang Budidaya Perikanan Dinas Keluatan dan Perikanan Nunukan Suaedi mengatakan, untuk meningkatkan harga jual rumput laut para petani di Nunukan pihaknya menggandeng Bank Indonesia (BI).

Selain memberikan pelatihan kepada para petani rumput laut, BI juga membuka jalan bagi petani untuk dapat menjual langsung hasil produksi mereka ke pabrik yang ada di Jakarta dan Surabaya.

“Biasanya kalau dinas yang ke parbik pasti dipandang sebelah mata. Makanya kita koordinasi denganBI. Kami meminta difasilitasi ke eksportir terbesar dan industri terbesar. Kalau orang dinas langsung masuk, kamu siapa? Kalau orang BI pasti bisa lebih meyakinkan. Dunia bisnis berkaitan dengan perbankan,” ujarnya.

Dengan difasilitasi BI, akhirnya DKP Nunukan berhasil masuk ke PT Asia Sejahtera Mina, Surabayadan PT Gumindo Perkasa Industri, Jakarta.

Suaedi mengatakan, pihaknya sengaja memilih dua perusahaan besar ini karena memiliki pasar yang berbeda.

“Mana pasar yangberpihak pada kita, itu yang kita utamakan. Kalau yang Surabaya tujuan ekspor ke Cina. Kalau Gumindo pasarnya ke Eropa. Harga drop karena krisis di Eropa dan Amerika makanya harga sedikit turun. Dua-duanya kita jaga. Kalau Eropa kolaps, masih bisa kita jajaki yang satu lagi. Jadi kita pelihara dua-duanya, supaya menguntungkankita,” ujarnya.

Dengan harga yang terus bergerak, kemungkinan kedepan harga rumput laut akan semakin meningkat. Apalagi BI juga akan membantu mesin press untuk rumput laut. Jika gudang sudah jadi dan dibantu mesin press, tentu jumlah rumput laut yang dimasukkan ke kontainer bisa lebih banyak. Dengan demikian, biaya pengiriman lebih ditekan, uang yang diterima petani juga meningkat.

Ia menjelaskan, perusahaan di Surabaya langsung melakukan ekspor sementara perusahaan dia Jakarta harus mengolah terlebih dahulu.

“Sehinggakitamenjagasuatu saat ekspor lesu, kita tidak lepas dengan pabrik.
Kalau eksportir mengutamakan warna, tetapi kalau diindustri ada fator yang lebih penting yakni umur panen,” ujarnya.

Baca Juga :

]

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan