Pembantaian Rohingya di Myanmar
Pemerintah RI Janji Permudah Tangani Imigran Asal Rohingya
Pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin menangani pengungsi imigran,Rohingya yang terdampar di Indonesia.
Penulis:
Arif Wicaksono
Editor:
Yulis Sulistyawan

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin menangani pengungsi imigran,Rohingya yang terdampar di Indonesia.
Direktur HAM Kementerian Luar Negeri RI Muhammad Ansor, mengatakan bahwa pengungsi Rohingya sudah semakin difasilitasi pemerintah RI.
"Ada 400 orang pengungsi Rohingya di Aceh, atau lebih tinggi dibandingkan pengungsi Rohingya di Bangladesh yang mencapai 300 pengungsi," ujar Muh Ansor di Jakarta (4/8/2012)
Muh Ansor mengatakan, dari sekitar 394 imigran Rohingya sekitar 124 orang sudah berstatus pengungsi dan sisanya pencari suaka ke berbagai negara. Bahkan, sekitar 14 orang sudah mendapatkan suaka ke Australia.
"Indonesia cukup bagus karena meskipun statusnya tidak diakui atau stateless, dalam 2 atau 3 bulan mereka sudah mendapatkan status pengungsi atau lebih cepat tiga kali lipat dari pengungsi Afghanistan. Ini sudah lumayan," ujar Muh Ansor.
Namun, pihak Kemenlu RI sulit menahan imigran Rohingya karena status stateless yang dimilikinya. Sehingga tidak jelas mengenai status etnis Rohingya yang masih menetap di Indonesia.
"Kan mereka hanya pengungsi kalau kita rawat mereka nanti ada kecemburuan dengan etnis asal, sementara mereka itu kan punya kampung halaman sendiri," ujarnya.
Seperti diketahui, pembantaian etnis Rohingya di Myanmar mengakibatkan 77 orang meninggal, 109 orang luka-luka, 4482 rumah dibakar serta 72 masjid dan 15 kuil dan 13 sekolah dibakar.