Mudik, PRT Digendam Rp 5 Juta Amblas di Bus
Ya tidak lama duduk, pelaku menukar uang Rp 20.000 kepada saya
TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN – Ini barangkali harus menjadi perhatian para penumpang, baik MPU maupun bus. Nasib sial dialami Suniyatin (36) seorang pembantu rumah tangga asal Desa Dungpandan RT 03/RW 05 Kecamatan Kembang, Jepara Jawa Tengah.
Ia menjadi korban gendam seorang lelaki saat naik bus jurusan Bungurasih – Semarang dan uang sebesar Rp 5 juta miliknya dibawa kabur pelaku, Selasa (14/8/2012) siang.
Korban yang menjadi pembantu rumah tangga di komplek Perumahan Dharma Husada Surabaya bermaksud hendak pulang ke Jepara cuti lebaran.
Ia berangkat dari Terminal Bungurasih naik bus Sinar Mandiri jurusan semarang.
Dengan membawa perbekalan serta oleh – oleh yang dikemas dalam satu karton dan tas jinjing, tanpa perasaan curiga sedikitpun ia menaiki bus tersebut. Saat duduk dibangku, tiba – tiba didatangi seorang lelaki setengah baya dan langsung duduk bersebelahan dengan korban.
“Ya tidak lama duduk, pelaku menukar uang Rp 20.000 kepada saya,”ungkap Suniyatin.
Tak curiga apapun, korban menukar uang pelaku dengan uang pecahan dua lembar Rp 5.000 dan satu lembar Rp 10.000.
Anehnya, menurut pengakuan korban saat memberikan keterangn di SPKT Mapolres, setelah itu korban tidak ingat apa – apa lagi. Hingga uang Rp 5 juta yang ia tabung selama setahun yang dibungkus dalam plastik dan dimasukkan dalam tasnya tidak tahu diambil pelaku.
Termasuk uang Rp 190.000 dalam dompet untuk kebutuhan jajan di atas bus juga diambil pelaku.
”Saya itu sudah tidak ingat apa – apa lagi, hingga diajak turun di Duduk Sampeyan Gresik dari atas bus saya nurut saja,” ungkapnya.
Sesaat setelah turun dari bus, pelaku meminta korban kembali naik bus ke arah Barat dan pelaku meninggalkan korban.
Korban mulai sadar digendam ketika akan membayar karcis bus tapi uang dalam dompet dan tas itu sudah tidak ada.
Ternyata tidak hanya uang yang dibawa kabur, surat – surat berhaga seperti KTP dan phonsel milik korban juga disikat. Karena tidak mampu membayar ongkos bus, korban diturunkan oleh awak bus di terminal. Dan berlanjut diantar ke Mapolres untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Usai dimintai keterangan sembari terus menangis sesenggukan, korban diantar ke Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Dengan bantuan ongkos dari Dinas Sosial, korban melanjutkan perjalanan ke Jepara.