Harga Beras di Sulsel Relatif Stabil
Jelang Hari raya Idulfitri 1433 H, belum terlihat adanya gejolak harga beras di pasaran.
Editor:
Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasriyani Latif
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Jelang Hari raya Idulfitri 1433 H, belum terlihat adanya gejolak harga beras di pasaran. Kepala Divre Bulog Sulsel, Tommy S Sikado, mengatakan, sejak awal tahun hingga jelang lebaran, kondisi harga beras masih relatif stabil, terlebih saat ini sudah memasuki musim panen kedua.
Stabilnya harga beras ini dikarenakan produksi beras Sulsel serta alur distribusi berjalan lancar. "Untuk proses distribusi atau pasokan beras dari daerah produsen ke konsumen cukup lancar. Hal ini tentunya yang menjadi penyebab harga yang masih relatif stabil," katanya, Rabu (15/8/2012).
Dikatakan, harga beras murah (beras Banda) rata-rata Rp 7.031 per kg, sementara untuk jenis beras Kepala rata-rata Rp 8.463 per kg. Beras yang paling laku dipasaran yakni Jenis Ciliwung rata-rata Rp 7.287 per kg.
Menurut Tommy, selain faktor stok dan distribusi, penyaluran beras miskin (raskin) yang dipercepat, termasuk program raskin 13 juga turut memberikan andil terhadap kestabilan harga beras di pasaran. "Program raskin 13 ini sangat membantu dalam stabilisasi harga," katanya.
Untuk penyaluran raskin di Sulsel, berdasarkan alokasi penyaluran raskin dari Januari-Mei yang masih menggunakan pagu lama sudah terealisasi sekira 99 persen. Sementara untuk penyaluran raskin periode Juni-Agustus yang menggunakan pagu baru dengan jumlah penyaluran 26.364 ton beras sudah terealisasi sekira 72 persen.
"Yang sudah tersalur sebanyak 18.980 ton atau 72 persen dari alokasi penyaluran tiga bulan. Mudah-mudahan sisanya bisa tersalur hingga akhir Agustus karena ini juga ikut membantu stabilisasi harga," katanya.